Pantura Jabar Akan Alami Kemarau Lebih Awal, Begini Penjelasan BPBD Jawa Barat
Merdeka.com - Kota/Kabupaten di pesisir Pantura Jabar diprediksi akan mulai memasuki musim kemarau lebih dahulu, dibanding daerah lainnya di Jawa Barat.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan, 7 dari 36 zona musim di Jabar bahkan diketahui sudah memasuki masa kemarau sejak bulan Mei lalu.
"Jabar ini terbagi 36 zona musim. Setiap zona musim ini bisa memasuki musim kemarau maupun musim hujan lebih awal atau belakangan. Kita melihat, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, musim hujan lebih panjang. Sampai saat ini masih hujan," ungkapnya, seperti diberitakan Liputan6, Jumat (11/06)
Kian Meluas
©2018 Merdeka.com/Abdul Azis Rasjid
Menurut dia, sejumlah wilayah di Jabar yang telah memasuki musim kemarau diperkirakan akan terus meluas. Mengingat zona musim sendiri akan berbeda sesuai batas administratif wilayah kabupaten/kota.
Hal tersebut yang kemudian memunculkan perbedaan musim (waktu masuknya musim kemarau), kendati masih di satu provinsi yang sama.
"Di Pantura, yakni dari Cirebon, Indramayu, Subang, mulai Karawang, sekarang sudah mulai memasuki musim kemarau," ujar Dani.
Potensi Bencana yang Ikut Berbeda di Tiap Wilayah
Terkait perbedaan zonasi musim, ia turut menyebut jika terdapat juga potensi bencana yang berbeda. Ia mencontohkan, untuk Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bekasi, permasalahan yang muncul saat musim kemarau berkaitan dengan ketersediaan air bersih untuk minum.
Namun hal berbeda justru ditemui di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Cirebon di mana musim kemarau akan mengakibatkan bencana kekeringan di lahan-lahan pertanian hingga berimbas pada gagalnya masa panen (puso).
Menurutnya prediksi itu berdasarkan catatan historis dari tahun ke tahun, yang diterima oleh pihaknya.
"Itu berdasarkan catatan historis. Hampir dari tahun ke tahun seperti itu. Memang ada beberapa daerah lain yang mengalami kekeringan, tapi skalanya kecil. Misal hanya satu kampung, satu desa, atau beberapa desa," kata Dani.
Potensi Kebakaran Juga Berpeluang Terjadi
Selain krisis air, di beberapa daerah di Jawa Barat seperti Kota Cirebon, Cimahi, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Bandung Barat, Sumedang, dan Sukabumi juga berpeluang terjadi kebakaran hutan saat musim kemarau.
Sejumlah tindakan pun disebut Dani telah diantisipasi oleh BPBD Jabar. Salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota dan instansi terkait (BMKG, Dinas Sosial, sampai Dinas Lingkungan Hidup) di tanggal 19 Mei lalu.
"Di rakor, kami mendata daerah mana saja yang kemungkinan terdampak kekeringan berdasarkan historis dan perkiraan cuaca yang disampaikan BMKG. Mana daerah yang kemungkinan mengalami cukup berat. Itu sudah diidentifikasi. Termasuk jumlah desa, jumlah kepala keluarga, yang akan terdampak," ujarnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaGanjar kampanye di Jawa Tengah, Mahfud ke Jabar dan Jatim.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaAan mengatakan sejak malam tadi sempat terjadi kepadatan namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Baca Selengkapnya