Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Luhut Buka Peluang Daerah Bisa Berlakukan Local Lockdown

Menteri Luhut Buka Peluang Daerah Bisa Berlakukan Local Lockdown Menteri Luhut Pandjaitan. ©2019 Liputan6.com/Tommy Kurnia Rony

Merdeka.com - Kasus orang yang positif Virus Corona semakin banyak hampir menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun hingga saat ini, Indonesia belum memberlakukan Lockdown di wilayahnya. Menurut Presiden Jokowi, kebijakan lockdown bukan langkah yang tepat untuk diterapkan di Indonesia.

“Perlu saya sampaikan setiap negara punya karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu,” ujar Jokowi dilansir Liputan6.com, Selasa (24/3).

Kebijakan lockdown tersebut menurut Presiden Jokowi juga adalah kebijakan pemerintah pusat, bukan daerah. Presiden menekankan pelaksanaan social distancing atau memberikan jarak dengan orang lain.

“Menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar penyebaran Covid-19, kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah perlu terus kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19,” ujar Jokowi.

Tegal Dahului Terapkan Local Lockdown

Sementara itu, mengingat semakin banyak orang yang positif terkena Virus Corona, langkah berani pemerintah Kota Tegal cukup membuat publik heboh. Tegal menerapkan kebijakan local lockdown sebagai upaya untuk mengatasi penyebaran virus Corona.

Pemerintah Kota Tegal menutup sementara pusat keramaian yang ada di kota tersebut dan beberapa ruas jalan yang sudah diberlakukan sejak Minggu malam (22/3).

Luhut: Pemerintah Tengah Kaji Kebijakan Lockdown

presiden jokowi buka the 2nd asian agriculture and food forum

2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Di lain sisi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih mengkaji mengenai lockdown atau karantina wilayah guna menangani penyebaran pandemi Virus Corona (Covid-19) yang berlangsung sat ini.

Dalam postingan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Luhut menuturkan saat ini pemerintah memang belum menghitung kemungkinan melakukan lockdown.

"Bisa saja besok, lusa, kita tiba-tiba (localdown) per daerah. Daerah A mungkin kita karantina. Tapi kita tidak mengerti karena tidak ada istilah dalam UU mengenai lockdown atau karantina ini. Jadi kalau ada karantina kecamatan, desa, sampai nanti kota atau provinsi, kajiannya sedang berjalan saat ini," katanya dikutip dari Antara, Selasa (24/3).

Selain itu, Luhut juga meminta kepada segenap masyarakat untuk terus mendukung pemerintah dalam upaya menangani penyebaran Virus Corona. Menurutnya, penanganan dari pemerintah memang masih bermasalah. Namun, ia meyakini upaya yang dilakukan akan semakin baik ke depannya.

Kita semua harus mendukung pemerintah. Jangan silang pendapat, jangan salahkan sana sini, karena pemerintah kan melihat dengan luas sekali. Tidak mungkin pemerintah careless (ceroboh) atau dikatakan Presiden ragu-ragu. Tidak ujarnya.

Penerapan Local Lockdown di Tegal

tegal local lockdown

liputan6.com

Sehubungan dengan kebijakan local lockdown yang diambil Tegal, menurut Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, kebijakan itu dibuat untuk melindungi warga Kota Tegal dari paparan Virus Corona.

"Kebijakan ini dibuat untuk menjaga warga Tegal yang masih sehat dari paparan Virus Corona," ujar Dedy dilansir Liputan6.com, Selasa (24/3).

Penerapan dari kebijakan local lockdown adalah dengan menutup sementara pusat keramaian yang ada di kota tersebut, menutup beberapa ruas jalan hingga mencegah orang asing masuk ke Tegal yang diberlakukan sampai 29 Maret 2020.

Dalam penerapannya pemerintah kota bekerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Satlantas Polres Tegal.

"Kawasan Alun-alun, Jalan Ahmad Yani, GOR Wisanggeni, dan Jalan Gajah Mada kita tutup sementara sampai 29 Maret 2020," jelas Dedy.

Dedy juga menjelaskan ada beberapa jalan di Kota Tegal ditutup, hal ini merupakan upaya meminimalisir pengendara dari luar masuk ke wilayahnya.

"Bagi kendaraan yang akan ke alun-alun dari selatan kita alihkan ke jalan HOS Cokroaminoto. Ini akan melindungi pusat kota dari paparan Virus Corona tanpa deteksi," ujarnya.

Tujuan Local Lockdown di Tegal

Demi menjaga warga Tegal agar tetap sehat bagi kendaraan luar kota, pengendara dialihkan menuju Jalan Lingkar Utara. Sedangkan untuk kendaraan dari arah Jakarta misalnya, mereka akan dialihkan menuju jalan Mataram agar menuju Jalan Lingkar Utara.

Hal serupa juga diberlakukan pada kendaraan dari arah Semarang, mereka akan dialihkan menuju Jalingkut untuk selanjutnya keluar di Jalan Mataram yang berada di samping terminal. Sementara untuk ruas Jalan di pusat kota, Dedy menjamin tak ada kendaraan dari luar yang melintas di sana.

"Semua kebijkan yang diberlakukan selama local lockdown bertujuan untuk mencegah penyebaran Virus Corona masuk ke Tegal. Bukanya berburuk sangka, tapi lebih menjaga warga Tegal yang masih sehat agar tidak terpapar Covid-19," ujar Dedy dilansir dari Liputan6.com, Selasa (24/3).

(mdk/nof)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi

Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya