Merdeka.com - Masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, perlahan mulai bangkit. Sepuluh hari pasca gempa bumi 5,6 SR yang melanda Senin (21/11) lalu, geliat perkotaan mulai tampak walau masih terbatas.
Seperti terpantau di wilayah perkotaan, sejumlah ruas jalan mulai dipadati kendaraan dari masyarakat yang mulai beraktivitas. Namun beberapa bangunan masih ditutup, dan diberlakukan sterilisasi dari warga di sana.
Kondisi ini terlihat pada hari Rabu (30/11), dengan aktivitas pemulihan infrastruktur pasca bencana gempa Cianjur sudah terlihat rampung. Berikut informasi selengkapnya.
Suasana perkotaan Cianjur ©2022 Instagram @visitcianjur/Merdeka.com
Dilansir dari ANTARA, Kamis (1/12) tampak kepadatan lalu lintas di jalanan perkotaan Cianjur, mulai dari Jalan KH Abdullah hingga arah Jalan Nasional yang menuju ke wilayah Cugeunang.
Kemudian, kemacetan juga terjadi di kawasan menuju Kecamatan Nagrak ke arah Desa Benjot, juga Jalan Rancagoong ke Warung Jengkol.
Situasi tak jauh berbeda juga terlihat di kawasan Jalan Siliwangi, dan Jalan Siti Jenab. Selain jalan, aktivitas keramaian manusia juga terjadi di beberapa titik, terutama pos-pos penyaluran bantuan.
Advertisement
Untuk bangunan, sejumlah pertokoan dan pusat perbelanjaan masih belum tampak aktivitas yang signifikan. Kebanyakan masih dilakukan sterilisasi, melalui penyegelan menggunakan rantai hingga imbauan menggunakan spanduk.
Selain pusat perbelanjaan besar, toko-toko klontong kecil juga terpantau masih tutup, juga sejumlah rumah di pinggir jalan.
Walau demikian, geliat di Pasar Ramayana Cianjur mulai terlihat dipenuhi pengunjung. Kebanyakan mereka mulai membeli kebutuhan sehari-hari, serta barang lainnya.
Demi memudahkan pengaturan lalu lintas, sejumlah polisi juga tampak disiagakan di sekitar simpul keramaian.
Di luar tenangnya kondisi jalan, yang sesekali tersendat, terdapat sejumlah spanduk yang ditulis oleh warga. Spanduk itu berisi penolakan akan hadirnya “Wisata” bencana yang meresahkan.
Diungkap Koordinator Misi Pencarian Basarnas, Jumaril, “wisata” bencana ini memang kerap terjadi. Kebanyakan warga yang melintas melakukan selfie, sehingga membuat para korban tidak nyaman.
Menurut Jumaril, ini juga yang membuat penyaluran bantuan ke para korban menjadi terhambat, karena memicu kemacetan lalu lintas.
"Wisata bencana kalau bisa dihindari. Mobilitas logistik kami terhambat, bukan hanya makanan, tapi juga peralatan. Itu juga kan terhambat," kata dia.
Adapun spanduk sendiri terpasang di jalan masuk menuju pengungsian penduduk di Jalan Nagrak Salahuni.
Advertisement
4 Fakta Gempa 5,2 Magnitudo yang Guncang Banten, Dipicu Lempeng Indo-Australia
Sekitar 4 Menit yang laluViral Kakek 80 Tahun Masih Kerja jadi Pemulung, Ingatkan Diri untuk Bersyukur
Sekitar 42 Menit yang laluBak Honeymoon, Intip Potret Siti Badriah dan Suami Liburan Berdua ke Thailand
Sekitar 2 Jam yang lalu7 Februari 1783: Berakhirnya Pengepungan Besar Gibraltar yang Menangkan Inggris
Sekitar 6 Jam yang lalu8 Manfaat Daun Bidara untuk Kulit, Bantu Mencerahkan dan Cegah Jerawat
Sekitar 15 Jam yang laluSudah Eksis Sejak 1960-an, Kue Bandros Ini Jadi yang Paling Hits di Sukabumi
Sekitar 16 Jam yang lalu10 Penyebab Global Warming yang Wajib Diketahui, Penangkapan Ikan hingga Deforestasi
Sekitar 16 Jam yang laluSampai Bikin Jepang Kesengsem, Ini Uniknya Mangga Gedong Gincu Asli Sumedang
Sekitar 17 Jam yang lalu55 Ucapan Ulang Tahun Kocak dan Menghibur, Cocok Dikirim ke Teman
Sekitar 18 Jam yang laluKurangi Sampah Plastik, Toko Ini Suguhkan Produk Rumah Tangga Eco Friendly
Sekitar 19 Jam yang laluResep Kue Nastar 1 Kg Anti Gagal, Cocok untuk Ide Bisnis
Sekitar 19 Jam yang laluDoa Setelah Hajat beserta Tata Cara Pelaksanaannya
Sekitar 21 Jam yang laluHanya Bisa Terbaring, Pria di Subang Ini Produksi Lampu Hias Demi Biaya Hidup
Sekitar 21 Jam yang laluPolisi Kirim Hasil Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di DKI ke BPOM
Sekitar 51 Menit yang laluKreatif, Polisi Tuban Sulap Ratusan Knalpot Brong Sitaan Jadi Patung Kuda
Sekitar 1 Jam yang laluIni Jenis Pelanggaran yang Disasar Petugas saat Operasi Keselamatan Jaya 2023
Sekitar 1 Jam yang laluDua Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan di Kasus Brimob Bentak Babinsa TNI AD
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Soroti Pleidoi Hendra Eks Anak Buah Sambo Soal 27 Tahun Karier di Polri
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: Beberkan Rekaman CCTV ke Pimpinan Polri, Chuck "Saya Dijanjikan Tak Dipidana"
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 4 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluLupakan Kekalahan, PSS Alihkan Fokus Hadapi Persik di BRI Liga 1
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami