Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Latin Surat Al Maidah Ayat 2, Begini Kandungan dan Sebab Turunnya

Al Quran menjadi kitab pedoman hidup bagi umat Islam di mana terkandung banyak pesan tentang cara berkehidupan di dunia ini baik dalam ibadah dan juga mu’amalah (hubungan antar makhluk).

Keuniversalan Islam, mengajarkan kepada umatnya supaya hidup saling tolong menolong yang kaya harus menolong yang miskin, yang mampu harus menolong yang tidak mampu.

Pesan-pesan tersebut terutama terkandung dalam latin surat Al Maidah ayat 2 yang merdeka.com rangkum sebagai berikut lengkap latin, arti, beserta kandungan maknanya:

Bacaan Surah Al Maidah Ayat 2

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ 

Latin Surat Al Maidah Ayat 2

Ya ayyuhallazina amanu la tuhillu sya'a irallahi wa lasy-syahral-harama wa lal-hadya wa lal-qalaida wa la amminal-baital-harama yabtaguna fadlam mir rabbihim wa ridwana, wa iza halaltum fastadu, wa la yajrimannakum syanaanu qaumin an saddukum 'anil-masjidil-harami an ta'tadu, wa ta'awanu 'alal-birri wat-taqwa wa la ta'awanu 'alal-ismi wal-'udwani wattaqullah, innallaha syadadul-'iqab.

Arti Al Maidah Ayat 2:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu.

Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

Asbabun Nuzul Surat Al Maidah Ayat 2

Mengutip dari Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul oleh Jalal al-Din al-Suyuti, Surat Al Maidah ayat 2 diturunkan oleh Allah sebagai jawaban atas suatu peristiwa yang tengah terjadi.

Ketika Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berada di Hudaibiyah, mereka dicegah untuk tidak pergi ke Baitullah oleh kaum kafir Quraisy. Kemudian lewat sekumpulan orang musyrik dari Timur yang hendak pergi berumrah ke Baitullah. Para sahabat Nabi SAW berkata:

“Kita cegah mereka (orang-orang musyrik dari Timur) sebagaimana mereka (kaum kafir Quraisy) mencegah kita untuk pergi ke Baitullah”.

Ayat tersebut kemudian turun untuk menegaskan bahwa para sahabat tidak diperkenankan untuk melakukan pembalasan dengan landasan permusuhan belaka seperti yang dilansir dari laman dream.co.id.

Kandungan Surat Al Maidah ayat 2

Surat Al Maidah ayat 2 mengajarkan kepada umat Islam kebaikan yang dikerjakan secara bersama akan berdampak lebih besar pula. Sebab, pekerjaan yang dilakerjakan dengan gotong royong mempunyai spirit kebersamaan yang kuat, hingga dampaknya tersebut semakin cepat menyebar luas.

Surat Al Maidah ayat 2 juga menegaskan bahwa sikap saling tolong menolong merupakan pondasi dalam membangun kerukunan hubungan antar entitas masyarakat. Karena, tolong menolong mencerminkan segala perilaku yang memberi manfaat pada orang lain. Yakni, saling membantu untuk meringankan beban orang lain dengan melakukan suatu tindakan nyata.

Surat Al Maidah ayat 2 di atas menegaskan bahwa sikap saling tolong menolong yang dibenarkan dalam Islam adalah menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Tolong-menolong dalam hal kemungkaran dan keburukan tidak diperkenankan dalam Islam.

Islam mengajarkan bahwa kemarahan dan kebencian itu mutlak hak diri setiap manusia, namun ajaran tersebut memberi kewajiban agar dengan adanya kemarahan dan kebencian tersebut tidak memicu perbuatan menganiaya ataupun menindas yang lainnya.

Dengan tidak membalas suatu kejahatan yang dilakukan orang lain sama halnya dengan menutup kesalahan orang lain. Karena sejatinya dalam ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW mengajarkan agar setiap individu untuk saling memberi pertolongan dalam kebaikan bukan keburukan, menutup cela orang lain bukan mengumbar-ngumbarnya.

Begitu pula dalam segi kemanusiaan, menolong merupakan kesediaan seseorang dalam hal memberikan bantuan adalah yang tergerak hatinya. Sebab, dalam diri manusia tersimpan rasa empati serta peduli terhadap orang lain.

Tolong Menolong dalam Hal Maksiat

Makna lain dalam surat Al Maidah ayat 2 ini adalah larangan untuk tolong menolong dalam hal maksiat. Karena dalam Islam, menolong dalam yang haram atau dalam berbuat dosa, maka ia mendapat hukuman sama seperti melakukan maksiat.

Dalam ayat tersebut jelas tertera,

… dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”

Ayat ini menunjukkan bahwa saling tolong menolong dalam maksiat adalah larangan dari Allah.

Dalam salah satu hadis disebutkan,

“Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatan jelek tersebut dan juga dosa dari orang yang mengamalkannya setelah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun juga.”
(HR. Muslim).

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

“Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengikutinya. Sedangkan barangsiapa yang memberi petunjuk pada kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosa seperti orang yang mengikutinya. Aliran pahala atau dosa tadi didapati baik yang memberi petunjuk pada kebaikan atau kesesatan tersebut yang mengawalinya atau ada yang sudah mencontoh sebelumnya. Begitu pula aliran pahala atau dosa tersebut didapati dari mengajarkan ilmu, ibadah, adab dan lainnya.”

Doa Mandi Wajib Latin beserta Niat dan Tata Caranya
Doa Mandi Wajib Latin beserta Niat dan Tata Caranya

Mandi wajib bertujuan untuk menghilangkan hadas besar setelah bersetubuh atau keluar mani.

Baca Selengkapnya
Doa Sholat Tahajud Latin dan Artinya, Amalan Pelengkap Ibadah Malam
Doa Sholat Tahajud Latin dan Artinya, Amalan Pelengkap Ibadah Malam

Usai melaksanakan sholat tahajud, ada baiknya Anda duduk sebentar untuk berzikir dan membaca doa sholat tahajud.

Baca Selengkapnya
Doa setelah Yasinan Latin dan Artinya, Baik untuk Diamalkan
Doa setelah Yasinan Latin dan Artinya, Baik untuk Diamalkan

Surat Yasin berisikan tentang hukuman bagi orang-orang kafir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Doa Sujud Arab, Latin, dan Terjemahannya yang Penting Diketahui
Doa Sujud Arab, Latin, dan Terjemahannya yang Penting Diketahui

Lafalkan doa sujud berikut ini dan pahami keutamaannya.

Baca Selengkapnya
Doa Duduk di Antara Dua Sujud Arab Latin dan Artinya, Patut Dihafal
Doa Duduk di Antara Dua Sujud Arab Latin dan Artinya, Patut Dihafal

Duduk di antara dua sujud adalah sebuah rukun salat. Sehingga, penting untuk melakukannya dalam posisi yang tepat.

Baca Selengkapnya
Doa Sujud Tilawah Latin dan Artinya Lengkap dengan Tata Caranya
Doa Sujud Tilawah Latin dan Artinya Lengkap dengan Tata Caranya

Sujud tilawah biasanya dilaksanakan saat seseorang membaca atau mendengar penggalan dari surah Alquran yang termasuk ayat sajadah.

Baca Selengkapnya
Doa setelah Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya, Baik Diamalkan
Doa setelah Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya, Baik Diamalkan

Usai mendirikan sholat sunnah tahajud, ada baiknya untuk duduk sebentar dan mengamalkan bacaan doa setelah sholat tahajud dan dzikir.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa I’Tidal Latin dan Artinya, Ketahui Syarat-Syaratnya
Bacaan Doa I’Tidal Latin dan Artinya, Ketahui Syarat-Syaratnya

I’tidal adalah gerakan berdiri tegak yang dilakukan ketika bangun dari ruku’. Dalam gerakan ini, terdapat bacaan doa I’tidal yang perlu dilafalkan.

Baca Selengkapnya
Doa Sedekah Subuh Latin dan Artinya, Benarkah Jadi Waktu yang Mustajab?
Doa Sedekah Subuh Latin dan Artinya, Benarkah Jadi Waktu yang Mustajab?

Sedekah Subuh adalah amalan yang dikerjakan setelah sholat Subuh. Seseorang dapat menyedekahkan hartanya di jalan Allah dengan niat ikhlas dan untuk kebaikan.

Baca Selengkapnya