Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pabrik Gula Sindanglaut Cirebon, 2020 Sempat Tutup dan Kini Kembali Beroperasi

Kisah Pabrik Gula Sindanglaut Cirebon, 2020 Sempat Tutup dan Kini Kembali Beroperasi Pabrik Gula Sindanglaut. ©2023 YouTube Orphans Channel/ Merdeka.com

Merdeka.com - Pabrik Gula Sindanglaut di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat kini kembali beroperasi. Kegiatan produksi sendiri ditandai dengan dilangsungkannya tradisi manten tebu pada Rabu (17/5) sebagai upaya untuk memohon kelancaran selama proses produksi gula. Sebelumnya pabrik tersebut sempat berhenti beroperasi di tahun 2020 lalu.

Pabrik ini cukup terkenal hampir seluruh wilayah di Jawa Barat. Usianya yang sudah 151 tahun membuat kawasan tersebut sarat dengan nilai sejarah sejak didirikan di masa pemerintahan Hindia Belanda.

Keberadaannya amat berjasa bagi perekonomian Cirebon di masa lampau karena mampu membantu kebutuhan gula di masa silam. Pabrik Gula Sindanglaut sendiri berdiri di lahan tebu seluas 1.152 hektare. Berikut selengkapnya

Didirikan tahun 1872

pabrik gula sindanglaut

Pabrik Gula Sindanglaut ©2023 YouTube Orphans Channel/ Merdeka.com

Dikutip dari Liputan6, Pabrik Gula Sindanglaut memulai kiprahnya sebagai tempat produksi gula di wilayah Cirebon tahun 1872. Ketika itu, Benjamin Feist menginisiasi pendiriannya dan melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan gula Belanda bernama Nederlandsch Indies Landbouw Maatschappij (NILM).

Di masa kejayaannya, pabrik ini sempat memiliki kapasitas produksi gula yang cukup tinggi yakni sebanyak 10.572,48 kg, dan gula stroop 409,14 ton.

Di tahun itu, pabrik yang memiliki nama “Singdanglaoet” tersebut memiliki kantor direksi di Jakarta dengan nama CV Waller & Plato. Mesin-mesin besar menjadi penunjang proses giling sampai kristalisasi gula.

Diambil alih masyarakat

Merujuk laman direktoripariwisata.id, operasional pabrik oleh pemerintah Belanda berakhir di masa perang dunia ke II. Ketika itu banyak pabrik peninggalan masa kolonial sebelumnya yang terbengkalai dan tidak terurus sehingga diambil alih oleh pemerintahan Jepang.

Setelah perang dunia berakhir, pabrik-pabrik gula termasuk Sindanglaut ikut terbengkalai dan diambil alih oleh masyarakat Indonesia.

Untuk memudahkan proses pengelolaan dan perawatan, pabrik-pabrik gula tersebut didata dan dikelola secara baik oleh pemerintah melalui skema peleburan. Pabrik-pabrik yang dilebur itu masuk ke dalam satu badan hukum bernama Badan Penyelenggaraan Perusahaan Gula Negara (BPPGN).

Dari situ, tata kelola lanjutan disempurnakan melalui undang-undang tentang nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia nomor 86 tahun 1958 melalui Undang-Undang Nasionalisasi Perusahaan Belanda. Di sana tidak hanya perusahaan gula, namun semua perusahaan yang merupakan peninggalan Belanda.

Berhenti beroperasi tahun 2020

Adapun kesuksesan Pabrik Gula Sindanglaut ini tidak selalu berjalan mulus. Banyak rintangan yang dihadapi perusahaan, termasuk kekurangan pasokan tebu di tahun 2020. Setelah 122 tahun menggiling tebu, pabrik ini terpaksa ditutup oleh jajaran direksi.

Dilansir dari ANTARA, penutupan pabrik sendiri lantaran minimnya bahan baku tebu rakyat yang menjadi tumpuan produksi gula. Saat itu pasokan tebu hanya tersisa kurang dari angka ideal yang menjadi standar.

"Pada 2020, kami memang melakukan penutupan karena bahan baku tidak ada. Untuk kebutuhan per hari di PG Sindanglaut itu mencapai 1.800 ton,"  Sekretaris Perusahaan PG Rajawali II Cirebon Karpo Budiman Nursi, Senin.

Pengoprasian juga mengacu ke tingginya minat para petani menanam tebu, bahkan sejak tahun lalu. Ketika itu masa giling berlangsung lebih panjang yakni mencapai 180 hari dari yang idealnya sekitar 120-150 hari.

Manten tebu dan kembalinya Pabrik Gula Sindanglaut

Seperti terpantau di kanal YouTube 28 Projects, musim giling tahun ini dimulai dengan kegiatan manten tebu atau mengawinkan dua tanaman yang disimbolkan sebagai laki-laki dan perempuan.

Kegiatan ini diisi dengan mengarak dua buah tebu, dan puluhan tebu lain sebagai pengawal menggunakan kereta kencana. Terlihat iring-iringan drum band memeriahkan prosesi tersebut.

Selama penutupan, dirinya memastikan jika perusahaan tetap melakukan perawatan pada mesin-mesin berukuran besar.

"Musim giling tahun ini kami kembali mengoperasikan PG Sindanglaut," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, produksi tebu di tahun 2022 mengalami kenaikan di angka luas lahan 4.166,60 hektare. Sebelumnya pada tahun 2021 angkanya hanya tercatat di 3.670,71 hektare. Sehingga jumlah kenaikan mencapai 847,54 hektare.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker
Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker

Dulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara
Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Usia Kotanya Mundur 53 Tahun, Ini 8 Keunikan di Cirebon yang Jarang Diketahui
Usia Kotanya Mundur 53 Tahun, Ini 8 Keunikan di Cirebon yang Jarang Diketahui

Di Cirebon terdapat penutur Jawa dan Sunda lo. Yuk intip 8 keunikan kota ini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp 9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi
Kisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp 9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi

Tak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya

Baca Selengkapnya
Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya
Pabrik Obat Berusia 2.800 Tahun Ditemukan di Dalam Kuil Kuno, Canggih Pada Masanya

Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Asal-usul Kota Cirebon, Bermula dari Musala Kecil Tahun 1447
Sejarah Asal-usul Kota Cirebon, Bermula dari Musala Kecil Tahun 1447

Cirebon dulunya hanya sebuah musala kecil. Bagaimana kisahnya?

Baca Selengkapnya
Uniknya Nasi Sek, Kuliner Favorit Masyarakat Pariaman yang Mirip Nasi Kucing di Jawa
Uniknya Nasi Sek, Kuliner Favorit Masyarakat Pariaman yang Mirip Nasi Kucing di Jawa

Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.

Baca Selengkapnya
Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara
Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara

Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak

Baca Selengkapnya