Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

FMIPA UI Kenalkan Alat Pendeteksi Tanah Longsor Jarak Jauh, Ini Kecanggihannya

FMIPA UI Kenalkan Alat Pendeteksi Tanah Longsor Jarak Jauh, Ini Kecanggihannya Tim peneliti UI sedang mengoperasikan alat pendeteksi longsor jarak jauh. ©2023 sci.ui.ac.id/Merdeka.com

Merdeka.com - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), mengenalkan inovasi terbarunya yang dikerjakan oleh tim peneliti di sana. Alat yang bernama Landslide 2.0 atauLandslide Early Warning System (LEWS) itu diketahui bisa mendeteksi tanah longsor dari jarak jauh.

Walaupun dibuat dengan berbasisinternet of things (IoT), alat ini didesain secara ringkas agar mudah digunakan oleh kalangan masyarakat terutama di daerah rawan bencana tanah longsor di Indonesia.

"Dengan mendeteksi perubahan jarak dan kemiringan di daerah rawan longsor, sistem peringatan dini ini menggunakan sensor laser distance yang dioperasikan secara terus-menerus dari lokasi pantau melalui transmisi data komunikasi selular atau komunikasi Internet of Things (IoT)," kata salah satu peneliti di FMIPA UI, Dr. Parluhutan Manurung (Geografi), mengutip ANTARA, Senin (16/1)

Bisa Mendeteksi Pergerakan Tanah Lewat Retakan

tim peneliti ui sedang mengoperasikan alat pendeteksi longsor jarak jauh

Tim peneliti UI sedang mengoperasikan alat pendeteksi longsor jarak jauh ©2023 sci.ui.ac.id/Merdeka.com

Menurut dia, Landslide 2.0 sendiri dilengkapi oleh radio agar bisa menjangkau daerah terpencil yang sulit mendapat akses telekomunikasi. Kemudian, alat tersebut juga dilengkapi oleh panel surya kecil berukuran 12 watt peak (WP), sehingga termasuk alat yang ramah lingkungan.

Alat ini juga difungsikan untuk memantau perubahan jarak, atau retakan sebagai tanda dari adanya aktivitas pergerakan tanah melalui laser dari sensor rangefinder yang berada di salah satu sisi tiang pantau.

Kondisi ini bisa dinilai dari vertikalitas atau tegaknya tiang pantau. Jika perubahan jarak yang diukur terpantau melebihi ambang batas, secara otomatis alat akan memberikan informasi agar daerah tersebut bisa segera dijauhi oleh user (pengguna alat). Untuk menunjang hal ini terjadi, hasil pantauan tadi akan ditransfer ke sisi cloud server sehingga bisa terlihat secara online dan terkini di website.

Pemantauan Longsor Bisa Terintegrasi Secara Nasional

Parluhutan mengatakan bahwa pemantauan di daerah rawan longsor itu bisa diintegrasikan secara nasional. Keunggulan ini yang kemudian bisa membuat pola pergerakan tanah dari berbagai daerah bisa dianalisis.

"Inovasi dan kemandirian teknologi Landslide 2.0 diharapkan dapat diaplikasikan di berbagai lokasi rawan longsor di seluruh Indonesia. Harga yang terjangkau memungkinkan kita untuk membantu masyarakat dan pemangku kebijakan daerah dalam membangun sistem peringatan dini secara mandiri di daerah masing masing," kata Parluhutan.

Sebelumnya, alat ini pertama kali didesain di bulan Agustus 2020 lalu, dan sempat diujicobakan di salah satu daerah rawan longsor yakni wilayah Bojongkoneng, Bogor, Jawa Barat dan dianggap efektif karena mampu mengirimkan sinyal early warning sebelum bencana terjadi.

Dengan harga Rp30 sampai Rp50 juta per unitnya, masyarakat bisa lebih awal mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi itu, sehingga mengurangi dampak korban dan kerugian. Jika dilakukan perawatan secara maksimal, alat ini bisa bertahan hingga lima tahun lamanya.

Selain Parluhutan, terdapat dua peneliti lain yang turut menunjang keberhasilan program, yakni Dr. Supriyanto (Geosains), dan Iskandar Koto, M.Sc. (Geosains). (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Seperangkat Teknologi Keren Wajib Diboyong saat Mudik Lebaran Bikin Orang Kampung Melongo
Seperangkat Teknologi Keren Wajib Diboyong saat Mudik Lebaran Bikin Orang Kampung Melongo

Berikut adalah deretan teknologi terbaru yang cocok dibawa ke kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya
Inovasi Mahasiswa UGM saat KKN di Sulawesi Barat, Pasang Alat Pemanen Hujan dan Penerangan Jalan Bertenaga Surya

Teknologi itu diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.

Baca Selengkapnya
Demi Buka Kebun Sawit, Petani Bakar Hutan dan Lahan di Rokan Hilir
Demi Buka Kebun Sawit, Petani Bakar Hutan dan Lahan di Rokan Hilir

Motifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Kepala Desa di Magetan Ciptakan Alat Pengolah Sampah Canggih tanpa Listrik dan Minim Residu, Begini Cara Kerjanya
Kepala Desa di Magetan Ciptakan Alat Pengolah Sampah Canggih tanpa Listrik dan Minim Residu, Begini Cara Kerjanya

Alat ini pun menarik perhatian warga berbagai daerah

Baca Selengkapnya
Gunung Api Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Waspada Banjir Lahar Dingin
Gunung Api Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Waspada Banjir Lahar Dingin

Kepada masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi banjir lahar dingin

Baca Selengkapnya
Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia
Tanah Longsor dan Banjir Bandang Luwu, Enam Orang Meninggal Dunia

Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya
Sikat Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN Percepat Penerbitan Sertipikasi Tanah Warga
Sikat Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN Percepat Penerbitan Sertipikasi Tanah Warga

Saat pengukuran menggunakan alat modern sehingga mempermudah serta mempercepat proses pengukuran tanah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi
Ternyata, Ini Penyebab Longsor di Tol Bocimi

Budi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.

Baca Selengkapnya