Cegah Wabah PMK Jelang Iduladha, Jabar Siap Pulangkan Hewan yang Tak Lolos Kesehatan
Merdeka.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat, terus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran hewan ternak yang masuk guna mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain itu, antisipasi ini juga dilaksanakan menjelang tingginya penjualan hewan kurban menjelang hari raya Iduladha.
Disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, pemeriksaan hewan kurban nantinya akan dilakukan melalui tim satgas khusus yang dibentuk untuk mencegah penyakit tersebut.
"Seperti diketahui, Hari Raya Iduladha identik dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban dan akan jatuh sebentar lagi," ucapnya, mengutip dari laman Jabar Prov, Rabu (18/5).
Siap Mengembalikan Hewan ke Daerah Asal Jika Tak Sehat
Ilustrasi
©2018 Merdeka.com
Uu mengatakan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan para bupati dan wali kota terkait pemantauan pergerakan hewan ternak di Jawa Barat. Ditegaskan jika terdapat hewan yang sakit, pihaknya akan mengembalikan ke daerah asal pengiriman.
"Agar diperiksa apakah sudah lulus kesehatan dari tempatnya berangkat atau tidak. Kalau tidak, kami dengan berat hati akan memulangkannya kembali ke daerah asalnya," kata Wagub.
Kemudian, imunisasi terhadap hewan ternak juga terus diupayakan sehingga hewan yang disembelih dan dikonsumsi masyarakat tetap sehat dan tidak berpenyakit.
Antisipasi Sejak Jauh Hari
Alasan Uu mengantisipasi pergerakan hewan, khususnya untuk kurban sejak jauh hari lantaran kegiatan pendistribusian sudah mulai dilakukan produsen. Bahkan beberapa di antaranya berasal dari luar Jawa Barat.
Kemudian, para penjual juga sudah mulai memasarkan hewannya agar bisa mendapatkan keuntungan lebih. Bila sudah mendekati hari Iduladha, harganya pun sudah semakin tinggi, dan jarang ada yang membeli. "Karena kalau beli (hewan kurban) dekat- dekat (Iduladha) keuntungannya lebih sedikit. Maka persiapan pemerintah juga dimulai dari sekarang. Jadi ketika para pengusaha mulai bergerak kita siap mengawasi," ucapnya.
Upaya Pencegahan PMK di Jabar
Ditambahkan Uu, kebutuhan daging di Provinsi Jawa Barat pada dasarnya memang sudah cukup tinggi. Bahkan di kota-kota besar hal itu kian terasa, berdasarkan taraf hidup masyarakatnya. Berkaca dari situ, Pemdaprov Jabar terus berupaya untuk melakukan antisipasi ekstra. "Sampai hari ini memang belum ditemukan (temuan) yang signifikan, tapi selesai Lebaran para pengusaha mulai kembali bergerak di sektor peternakan, saat pengusaha bergerak kami sudah siap. Saya ditugaskan Pak Gubernur mengecek di berbagai tempat, karena ini kan menyangkut kesehatan masyarakat Jabar," tuturnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan bersantan kerap disajikan saat momen Lebaran
Baca SelengkapnyaHal ini wajib menjadi perhatian para pelaku usaha dibidang peternakan dalam menjaga kualitas dan kesehatan hewan, sehingga mampu meningkatkan omzet.
Baca SelengkapnyaMenyarankan untuk pandai memilih makanan yang dihidangkan saat lebaran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaWarga diminta selalu waspada dan mempersiapkan kendaraan sebaik mungkin sebelum mudik
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca Selengkapnya