Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Indira Priyadarshini Gandhi

Profil Indira Priyadarshini Gandhi | Merdeka.com

Indira Priyadarshini Gandhi adalah putri tunggal dari Kamala dan Jawaharlal Nehru. Ayahnya adalah anggota aktif Gerakan Kemerdekaan India dan Perdana Menteri India pertama. Ia sendiri adalah perdana menteri wanita pertama di India.

Indira Gandhi mengenyam pendidikan di Swiss dan Somerville College, Oxford. Ketika ibunya meninggal pada tahun 1936 ia pulang ke India. Sejak saat itu ia aktif dalam gerakan nasional India dan menjadi anggota Kongres Nasional India. Di sana ia bertemu suaminya, Feroze Gandhi.

Pada tahun 1959, Indira Gandhi terpilih sebagai Presiden Kongres Nasional India. Setelah kematian Jawaharlal Nehru, ia memutuskan untuk mengikuti pemilihan umum dan akhirnya terpilih. Ia ditugaskan di Departemen Informasi dan Penyiaran India. Setelah perdana Menteri Lal Bahadur Shastri meninggal pada tahun 1966, Kongres India menunjuknya sebagai Perdana Menteri.

Pada masa jabatannya Indira Gandhi berhasil membawa perubahan besar dalam program pertanian sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan negaranya. Gandhi juga menandatangani Perjanjian Shimla untuk menyelesaikan sengketa Kashmir secara damai. Selain itu ia juga memimpin sebuah gerakan yang disebut Revolusi Hijau untuk mengatasi kekurangan pangan kronis di Punjab.

Meskipun telah membawa banyak kemajuan Indira Gandhi dikritik atas inflasi yang meningkat, kemiskinan ekonomi negara, dan korupsi. Kemarahan rakyat terhadap dirinya mendorong ia mengumumkan keadaan darurat karena situasi politik yang bergolak di India. Indira Gandhi kalah dalam pemilihan berikutnya dan kemudian dipenjara.

Selama tahun 1980 gerakan separatis Sikh berkembang di India. Indira Gandhi berusaha menekan gerakan ini. Pada bulan September 1981 kelompok separatis ini menggelar kampanye di dalam Kuil Emas di Amitsar. Indira memerintahkan 70.000 tentara untuk masuk ke ruang suci. Dalam operasi ini lebih dari 450 orang meninggal. Operasi ini meningkatkan ketegangan di India pada masa itu dan memicu penembakan pada Indira Gandhi oleh satwant Singh dan Beant Singh pada tanggal 31 Oktober 1984.     

Riset dan Analisa oleh Ratri Adityarani

Last Update: 24 Maret 2014