Foto-Foto Try Sutrisno Saat Jadi Taruna, Ganteng dan Jadi Idola Kaum Hawa

Rabu, 8 Februari 2023 06:04 Reporter : Ramadhian Fadillah
Foto-Foto Try Sutrisno Saat Jadi Taruna, Ganteng dan Jadi Idola Kaum Hawa Try Sutrisno muda. ©dok TNI AD

Merdeka.com - Sejak kecil Try Sutrisno ingin menjadi tentara. Walau sudah diterima di Fakultas Kedokteran Unair, impiannya menjadi seorang perwira militer rupanya belum hilang.

Try mendaftar Sekolah Perwira Zeni yang kemudian bernama Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) tahun 1956. Dengan modal otak encer dan hobi olahraga, pemuda ini optimistis diterima.

Namun ternyata Try gagal pada tes postur tubuh. Walau sepintas tampak ideal, ternyata bahu Try tinggi sebelah. Hal ini mungkin disebabkan hobi Try angkat besi sejak masih duduk di bangku SMA. Maklum, saat itu dia melakukannya tanpa pelatih dan hanya bermodal alat seadanya.

Jalan hidup orang tidak ada yang tahu. Setelah dinyatakan tidak lulus, tiba-tiba Try menerima surat dari Direktur Zeni AD, Brigadir Jenderal GPH Djatikusumo. Isinya, Try dipanggil kembali untuk melakukan tes psikologi susulan.

Ini merupakan peristiwa langka. Biasanya jika calon sudah dinyatakan gugur, tidak akan menerima surat panggilan. Namun rupanya Brigjen Djatikusumo punya penilaian tersendiri pada sosok Try.

try sutrisno muda
©dok TNI AD

2 dari 3 halaman

Gagah Berseragam Taruna

Try pun memulai kehidupan barunya sebagai Taruna Atekad di Bandung. Sosoknya ganteng dibalut seragam militer. Sejak masih sekolah Cak Su, panggilan akrabnya, memang sudah jadi idola cewek-cewek di Surabaya dan Yogyakarta.

try sutrisno muda
©2023 dok. TNI AD

Selain Try, taruna Atekad lain yang jadi idola wanita adalah Pierre Tendean. Pierre sampai dijuluki Robert Wagner dari Panorama. Panorama sendiri adalah nama daerah tempat kampus Atekad di Bandung.

3 dari 3 halaman

Kepemimpinan Menonjol

Sebagai Taruna, nilai Try terbilang rata-rata. Tidak terlalu istimewa. Namun yang menonjol adalah kepemimpinannya. Sejak awal Try sudah terlihat bisa memotivasi dan mengarahkan kawan-kawan seangkatannya.

Demikian ditulis dalam buku Kasad Jenderal Try Sutrisno, Sosok Arek Suroboyo yang diterbitkan Disjarah tahun 2019.

Pendidikan di Atekad cukup berat. Tak cuma latihan militer, sebagai perwira zeni mereka juga mempelajari teknik sipil. Pengajarnya adalah dosen-dosen dari ITB.

try sutrisno muda
©dok TNI AD

Untuk mengatasi kejenuhan, ada acara rekreasi dan malam dansa bagi para taruna. Di sini mereka diperbolehkan membawa pasangan.

Try dilantik tahun 1959 dengan Pangkat Letda Czi atau Letnan Dua Korps Zeni. Mulailah pengabdiannya di angkatan darat dari perwira pertama hingga kemudian bisa meraih posisi puncak dengan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat dan Panglima ABRI.

[noe]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini