Damai dengan Sukarno, Perwira TNI Perintis Kopassus jadi Pengusaha dan Dekat Soeharto
Merdeka.com - Kolonel Alex Kawilarang, tercatat pernah menjadi Panglima TT III/Siliwangi, Jawa Barat pada 1951 hingga 1956. Namanya juga tersohor sebagai salah satu tokoh pembentukan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPAKAD) yang kemudian menjadi Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Nama dan sepak terjang Kawilarang juga dikaitkan dengan pemberontakan. Karena keterlibatannya dalam Persatuan Rakyat Semesta (Permesta). Kawilarang tidak sepemahaman dengan beberapa kebijakan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Presiden Sukarno.
Dia juga tidak menyukai kedekatan Pemerintah Pusat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketidaksukaan Kawilarang terhadap komunis juga sesuai dengan Permesta yang anti-komunis dan menginginkan pembubaran PKI.
Gencatan Senjata
Pemerintah meredam gerakan Permesta lewat operasi 'Pemanggilan Kembali' pada akhir 1960. Strategi berjalan lancar. Mengingat Kawilarang bersahabat dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) saat itu, Jenderal A.H. Nasution.
"Bagi Kawilarang untuk membicarakan gencatan senjata tersebut tidaklah sulit, karena Kasad Jenderal A.H. Nasution yang memegang komando APRI dalam penumpasan Permesta saat itu, adalah teman dekatnya sejak di taruna KMA di Bandung," seperti dikutip dalam buku Kolonel A.E. Kawilarang Panglima Pejuang & Perintis Kopassus.
Sebagai eks Panglima Siliwangi, Kawilarang cukup disegani oleh pasukan TNI dari Divisi Siliwangi yang dikirim untuk menumpas gerakan Permesta. Tak heran sosok Kawilarang diterima oleh berbagai pihak.
A.H. Nasution sebagai perwakilan TNI dan Kawilarang sebagai perwakilan Angkatan Perang Permesta menyetujui perdamaian dan gencatan senjata.
Pengikut Permesta tidak melanjutkan lagi gerakannya dan memilih kembali ke Republik Indonesia. Sukarno pun mengeluarkan Surat Keputusan No. 322 tahun 1961 tanggal 22 Juni 1961. Inti dari Surat Keputusan tersebut ialah pemberian Amnesti dan Abolisi kepada para pengikut gerakan Permesta di bawah pimpinan Kawilarang, Laurens Saerang, dan Somba.
Dekat dengan Soeharto
Setelah menyerah dan menghentikan pemberotakannya terhadap Pemerintah, Kawilarang memilih keluar dari satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kawilarang banting setir menjadi seorang pengusaha.
"Dia keluar dari TNI dan menjadi wiraswasta. Antara lain ia mempunyai saham dalam bentuk restoran 'Oasis' di Jalan Raden Saleh yang selalu ramai dikunjungi orang-orang asing," seperti dikutip dalam buku In Memoriam: Mengenang yang Wafat karya H. Rosihan Anwar.
Rezim Sukarno tumbang dan digantikan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Kawilarang memiliki hubungan dan kerja sama bisnis dengan Soeharto. Namun tidak dilakukan secara langsung. Tetapi melalui perantaraan anak.
Kawilarang juga sempat menjadi Wakil Manajer Jakarta Racing Management dengan mengelola Pacuan Kuda di Pulo Mas.
"Sebagai sosok yang mengandrungi olah raga pada tahun 1972, Kawilarang dipercaya sebagai Wakil Manajer Umum Jakarta Racing Management, yang mengelola Pacuan Kuda di Pulo Mas, Jakarta Timur," seperti dikutip dalam buku Kolonel A.E. Kawilarang Panglima Pejuang & Perintis Kopassus.
Reporter Magang: Muhamad Fachri Rifki
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca SelengkapnyaMenegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaJarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak ada lampu, hanya beberapa lilin karena Solo mesti digelapkan saat malam pernikahan Soeharto.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaJarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaDalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca Selengkapnya