Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Wihara Avalokitesvara di Banten, Dibangun Sunan Gunung Jati dan Layani 3 Agama

Cerita Wihara Avalokitesvara di Banten, Dibangun Sunan Gunung Jati dan Layani 3 Agama Wihara Avalokitesvara di Banten. ©2021 Youtube Master Ong/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagai salah satu tempat ibadah, kehadiran Wihara Avalokitesvara banyak mendapat sorotan karena kisah uniknya yang melegenda.

Banyak cerita menarik yang lahir dari tempat ibadah yang terletak di Jalan Tubagus Raya Banten, Kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang tersebut.

Bahkan kehadirannya berkaitan dengan salah satu wali yang berpengaruh di Pulau Jawa, yakni Sunan Gunung Jati. Di mana dirinya lah yang menginisiasi pembangunan sebagai hadiah bagi warga Tionghoa di sana.

Hingga kini, Wihara Avalokitesvara masih menjadi salah satu bukti tingginya pesan toleransi di wilayah Provinsi Banten. Hal ini karena bisa didatangi oleh kalangan masyarakat tanpa memandang suku hingga agama apapun. Melansir dari berbagai sumber pada Rabu (8/9), berikut kisah uniknya.

Melayani Tiga Agama Sekaligus

wihara avalokitesvara di banten

©2021 Youtube Master Ong/editorial Merdeka.com

Salah satu kisah unik dari Wihara Avalokitesvara adalah fungsinya yang ternyata diperuntukkan bagi tiga kepercayaan di Banten yakni Kong Hu Cu, Taoisme, dan Buddha.

Mengingat praktik keagamaan berlaku untuk tiga kepercayaan, maka rumah ibadah ini juga dikenal dengan nama Klenteng Tri Dharma yang mengacu kepada tiga penganut agama di Wihara Avalokitesvara.

Melansir laman Indonesia Kaya, saat ini kawasan tersebut termasuk dalam cagar budaya di Provinsi Banten dengan fungsi lainnya sebagai lokasi wisata religi yang ramai didatangi warga saat hari libur.

Hadiah Dari Sunan Gunung Jati

Seperti telah disinggung sebelumnya, Wihara Avalokitesvara memiliki catatan sejarah yang amat panjang sejak zaman Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di wilayah Banten dan Jawa Barat.

Sebagaimana dimuat di kanal Good News From Indonesia, mulanya wihara atau kelenteng ini merupakan hadiah yang diberikan Sunan Gunung Jati kepada para pengikut Putri Ong Tien.

Ketika itu, pengembara asal Tiongkok tersebut tengah singgah di Banten, saat hendak melakukan praktik dagang dari China ke Surabaya.

Melihat prospek yang menguntungkan, rombongan Putri Ong Tien pun memutuskan untuk singgah lebih lama. Karena ada perbedaan ras dan agama, keberadaannya sempat dikecam warga Banten.

Saat itu Sunan Gunung Jati mengambil peran untuk memediasi hingga masyarakat sepakat bahwa rombongan asal China itu tidak akan melakukan hal yang mengancam.

Dari situ, Putri Ong Tien akhirnya mau diajak untuk masuk ke Agama Islam dengan kesadarannya dan Sunan Gunung Jati menghadiahkan sebuah bangunan Klenteng dengan persetujuan warga Banten untuk para pengawal setia Ong Tien melaksanakan ibadah.

Berjasa Mengusir Wabah Penyakit di Banten

Sebagaimana dikisahkan di laman Historia, Wihara Avalokitesvara di masa lampau pernah turut berjasa dalam penanganan wabah di wilayah Banten yang resahkan warga.

Saat itu banyak warga di sana yang menjadi korban serangan massal wabah penyakit perut tersebut.

Atas inisiatif para penganut di wihara, mereka melakukan ritual keagamaan sebagai upaya mengusir wabah secara spiritual. Berdasarkan catatan Buku Pemetaan Kerukunan Umat Beragama di Banten, wabah tersebut terjadi di Cirebon dan Banten sekitar tahun 1772-1773 dan 1805-1806. 

Atas keberhasilan itu, Sultan Abdul Mufakar yang tengah berkuasa menghadiahkan sebidang tanah untuk kebutuhan perluasan dan operasional Wihara Avalokitesvara.

"Ternyata usai dilakukan praktik keagamaan dengan mengarak patung Dewi Kwan Im, wabah penyakit tersebut hilang. Dari situ warga Banten bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa," ujar Asaji Manggala Putra, Humas Wihara Avalokitesvara.

Lindungi Warga dari Bencana Alam

wihara avalokitesvara di banten

©2021 Youtube Master Ong/editorial Merdeka.com

Fakta menarik lainnya diketahui jika wihara yang dibangun di lahan seluas 10 hektare tersebut dikisahkan pernah menjadi penyelamat warga Banten dari dampak bencana alam yakni gelombang tsunami dan letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Saat itu banyak warga yang terdampak bencana melakukan perlindungan di lokasi tersebut, sehingga nyawa mereka terselamatkan.

Sebagai bangunan bersejarah, Wihara Avalokitesvara juga banyak memiliki corak khas salah satunya bentuk gerbang dengan atap berhiaskan dua naga memperebutkan mustika sang penerang (matahari). Kemudian ada juga seperti yang terlihat di sisi kanan dan kiri bangunan di mana terdapat patung dewa yang berjumlah 16 dan tiang batu yang berukir naga.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Sukses Desa BRILiaN Banjar Wangi: Gagal Panen Padi, Ganti Tanam Ubi hingga Ekspor ke Luar Negeri

Cerita Sukses Desa BRILiaN Banjar Wangi: Gagal Panen Padi, Ganti Tanam Ubi hingga Ekspor ke Luar Negeri

Kepala Kades Prasetyo menggandeng pelbagai instansi untuk membangun membangun desa Banjar Wangi. Salah satunya BRI.

Baca Selengkapnya
Asramanya Dikunjungi Jenderal Bintang 4, Potret Senyum Lepas Anak Prajurit TNI Digendong Kasad Maruli Simanjuntak

Asramanya Dikunjungi Jenderal Bintang 4, Potret Senyum Lepas Anak Prajurit TNI Digendong Kasad Maruli Simanjuntak

Pada kesempatan itu juga, Kasad memberikan pesan kepada para prajurit agar tidak hidup bermewah-mewah.

Baca Selengkapnya
Sambil Dampingi Sang Istri Ziarah ke Orangtua, Mayjen Kunto Arief Menunjukkan Tanah Kuburan yang Sudah Dipesan Buat Nanti

Sambil Dampingi Sang Istri Ziarah ke Orangtua, Mayjen Kunto Arief Menunjukkan Tanah Kuburan yang Sudah Dipesan Buat Nanti

Mayjen Kunto Arief Wibowo tunjukkan tanah makam yang sudah 'dipesan' olehnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda

Baca Selengkapnya
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Kisah Mata Air Campaka Surga Tersembunyi di Bandung, Dulu Disinggahi Sunan Kalijaga

Kisah Mata Air Campaka Surga Tersembunyi di Bandung, Dulu Disinggahi Sunan Kalijaga

Airnya jernih dengan pemandangan hutan dan bukit yang memanjakan. Lokasi ini cocok untuk healing dari hiruk pikuk perkotaan.

Baca Selengkapnya
Cerita Cak Imin Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar Setelah Dapat Mimpi Ini

Cerita Cak Imin Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar Setelah Dapat Mimpi Ini

Cak Imin berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya