Follow
Profil
Gregory Coupet
Gregory Coupet diakui sebagai salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki Perancis dalam sejarah. Sebelum gantung sepatu pada Juli 2011 silam (skuad PSG sebagai klub terakhir), kiper kelahiran kota Le Puy-en-Velay, Prancis ini memulai karir profesionalnya dengan bergabung dengan tim Liga 1 Perancis, Saint–Etienne, pada 1994. Debut laganya bersama klub ini berakhir sangat memuaskan: kecakapan Coupet menangkap bola memberi hasil sempurna 2-0 untuk klubnya atas Angers. Bermain sepanjang tiga musim bersama klubnya, Coupet membuat keputusan mengejutkan atas pilihannya untuk hengkang dan bergabung dengan Lyon, klub yang notabene merupakan rival abadi Saint-Etienne.
Kontroversial atau tidak, keputusan Coupet untuk pindah terbukti berbuah manis, sangat manis bahkan. Atas kecermelangan penjagaa gawang bertinggi 1.81 meter ini, Lyon sering merajai Liga 1 Perancis dan selalu menjadi langganan peserta UEFA Champions League, kasta kompetisi tertinggi antar-klub di Eropa. Salah satu prestasi yang selalu dikenang fans Lyon adalah tindak dua penyelamatan paling gemilang yang dilakukan Coupet ketika bertanding melawan tim raksasa Spanyol, FC Barcelona, dalam laga lanjutan UEFA Champions League.
Konsistensi dan kecemerlangan penampilan kiper kelahiran 1972 ini memang pantas mengantarnya masuk dalam jajaran elit penjaga gawang terbaik dunia. Dan kepantasan tersebut memang bukan sekedar anggapan; Coupet dianugrahi gelar kiper terbaik versi Liga 1 Prancis selama 2 tahun berturut-turut, 2004 dan 2005.
Sayangnya, peruntungan Coupet di tim nasional Perancis tidak sebaik karirnya dalam klub profesional. Pertama dipanggil masuk tim nasional pada gelaran Piala Dunia 2002, Coupet diposisikan sebagai pelapis Fabian Barthez, kiper utama Prancis saat itu. Nasib buruk kembali menimpa ketika Coupet kembali dibangku-cadangkan pada Piala Dunia 2006; sebuah keputusan yang juga sempat mengangkat alis publik Perancis mengingat penampilan cemerlang Coupet bersama klub Lyon. Dengan pensiunnya Fabian Barthez, Coupet mendapat tempat utama di tim nasional pada laga Piala EURO 2008. Sayang, Perancis harus kandas di fase penyisihan grup saat itu.
Riset dan Analisis: Laili Dian R.W.N. - Mochamad Nasrul Chotib