Pesona Ranu Kumbolo, Persinggahan Fotogenik di Jalur Pendakian Semeru

Sabtu, 12 Januari 2019 08:03 Reporter : Tantri Setyorini
Pesona Ranu Kumbolo, Persinggahan Fotogenik di Jalur Pendakian Semeru Ranu Kumbolo. ©Instagram/kamaloji

Merdeka.com - Bagi para pendaki, Gunung Semeru merupakan salah satu puncak di Jawa yang wajib untuk disambangi. Prestasi tertinggi adalah mencapai puncak Mahameru. Namun tak sedikit pula wisatawan yang memilih jalur pendakian di sini demi Ranu Kumbolo.

ranu kumbolo

Ranu Kumbolo ©Instagram/kamaloji


Sebenarnya Ranu Kumbolo adalah pos pemberhentian sebelum menuju Mahameru. Berupa danau jernih yang kebetulan juga danau air tawar tertinggi di Jawa Timur. Ketinggiannya mencapai 2390 mdpl.

ranu kumbolo

Ranu Kumbolo ©Instagram/rassssss56


Ranu berarti danau, sedangkan kumbolo bisa diartikan sebagai pengembara. Jadi tempat ini adalah danaunya para pengembara. Tempat ini bahkan sudah dikenal selama berabad-abad. Terbukti dari penemuan prasasti di wilayah Semeru yang menyebutnya sebagai danau dengan air suci.

Kelebihan utama Ranu Kumbolo tentu saja adalah pemandangannya yang cantik. Berkemah di sekitarnya saja sudah cukup untuk memberikan pengalaman traveling yang tak terlupakan.

ranu kumbolo

Ranu Kumbolo ©Instagram/ariffathulhakim


Hampir setiap titik di Ranu Kumbolo bisa menjadi latar foto yang jelita. Kalau sudah berhenti di sini, rasanya enggan meninggalkannya untuk meneruskan perjalanan.

Di pagi hari danau menawarkan pemandangan berkabut bak mimpi. Saat senja pun keindahannya yang berpadu dengan semburat jingga di langit tetap memesona.

ranu kumbolo

Ranu Kumbolo ©Instagram.com/chery_pie


Ranu Kumbolo bisa dicapai dengan berjalan kaki sekitar 10 kilometer. Perjalanan dimulai dari desa Ranu Pani yang merupakan pos terakhir sebelum berangkat mendaki ke gunung Semeru.

Dari kota Malang perjalanan menuju Ranu Pani dapat dilakukan dengan menyewa kendaraan langsung dari kota atau menuju ke Tumpang dulu sebelum berganti dengan Jip.

Belum pernah menyaksikan langsung keindahan Ranu Kumbolo? Wajib mampir setidaknya sekali seumur hidup. Tapi tetap jadi traveler yang bijak, ya. Jangan sampai merusak lingkungan sekitar dan meninggalkan sampah. [tsr]

Baca juga:
Menikmati Liburan Akhir Pekan di Curug Kaki Gunung Salak
Kunjungan Turis Menurun Usai Tsunami Melanda Indonesia
Mendaki Terjalnya Pegunungan Tersembunyi di Mesir
Pengelolaan Kawasan Wisata Pantai di Banten Dinilai Salah Sejak Awal

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini