Meski kesulitan di awal, online shop wanita ini tetap berkembang

Merdeka.com - Dalam memulai usaha, apa pun itu, pasti ada kendala yang menimpa. Entah itu dari internal atau dari faktor eksternal. Hal ini yang juga menimpa Leliana.

"Awal merintis Kenmomshop ini, saya sempat kesulitan di bea cukai. Pajaknya terlalu mahal," cerita wanita yang akrab disapa Leli ini.

Memang, produk perlengkapan bayi yang dipasok Leli saat itu kebanyakan berasal dari luar negeri. Karena, di Indonesia stoknya masih sangat jarang.

"Waktu anak pertama saya berumur 2 tahun lebih, di Indonesia masih jarang yang menjual botol bpa free. Online shop yang menjual umumnya berbasis di Filipina. Karena mahal di ongkos kirim, saya perbanyak jumlah barang yang dibeli. Lalu, saya coba jual dan ternyata laku. Akhirnya, lanjut saja berjualan," lanjut wanita kelahiran 1975 itu.

Selama enam tahun menekuni bisnis ini, pelanggan toko online milik Leli sudah tersebar di seluruh Indonesia. Dalam sebulan, ia bisa mengirim setidaknya 30-40 paket pesanan. Ia juga mengaku sempat mendapat pesanan dari Malaysia dan Brunei.

"Mungkin, karena toko saya ini lebih tersegmentasi, baik kualitas maupun standar keamanannya. Peralatan makan, misalnya. Semua perlengkapan makan yang saya jual sudah bpa free. Karena, saya menggunakan standar yang sama antara kebutuhan anak saya dengan barang yang saya jual. Seorang ibu tentu ingin yang terbaik buat anaknya," urainya.

sumber

Meski sudah menjaga kualitas, Leli yang dibantu tiga orang karyawan, masih saja beberapa kali mendapat komplain pelanggan. Tetapi, ia mengerti dengan risiko berbisnis online.

"Namanya juga bisnis online. Pelanggan juga punya karakter yang berbeda. Apalagi barang yang saya pasarkan itu bukan barang murah. Kalau mereka ragu, biasanya kami memberikan foto produk untuk memastikan apakah barang itu asli atau palsu. Sabar, itu yang terpenting," imbuhnya.

Ke depannya, Leli berharap bisnis online yang dikelolanya ini bisa berkembang. Terlebih, ia ingin berjualan semua perlengkapan bayi.

"Yang jelas ingin lebih dikembangkan lagi. Tetapi, masih terbentur di modal," tutupnya, sambil tertawa.