Arti kopi bagi tim Jelajah Merdeka 1.000 Danau
Merdeka.com - Tim Jelajah Merdeka 1.000 Danau langsung tancap gas begitu seremonial acara pelepasan selesai digelar di kantor Kapanlagi di AXA Tower, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (14/12). Tim jelajah sengaja mengambil rute arah selatan menuju Sukabumi, Jawa Barat. Tujuannya tak lain untuk menemukan danau tersembunyi yang cantik.
Perjalanan memakan waktu sekitar empat jam dengan jarak tempuh tak kurang dari 113 kilometer. Lamanya perjalanan lantaran macet di sejumlah titik lalu lintas, ditambah kondisi hujan lebat.
Tim terdiri dari lima kru Ashari Yudha Pratama Putra, Nuryandi Abdurohman, Wahyudian Syah, Yacob Billiocta, Andhika Bayu Nugraha, dipimpin Agus Wicaksono.
Sejumlah tempat yang awalnya masuk dalam list wajib dikunjungi ternyata kondisinya jauh dari harapan. Karena tak memuaskan, perjalanan pun dilanjut ke Kabupaten Bandung.
Berada seharian di dalam perjalanan, tentu membuat energi tim turun. Pukul 20.00 WIB, rombongan tiba di Cianjur, Jawa Barat.
Bertempat di depan salah satu hotel, tim kemudian menggelar rapat dadakan. Berbagai aspek dibahas hingga akhirnya rapat mengerucut ke dua opsi, bermalam di kota ini, atau lanjut untuk mengejar momentum sunrise. Semua akhirnya mufakat, perjalanan harus dilanjut malam itu juga, titik.
Bergegas tim kemudian kembali ke dalam mobil. Kembali tancap gas untuk menjemput momentum langka.
Agus yang sedari awal perjalanan mengemudi, nampak lelah dan butuh pengganti. Karena tak mau mengambil resiko, akhirnya Yudha menggantikannya. "Butuh kopi nih, mata harus melek nih. Mana ya kopiku tadi," ucapnya.
Dia lantas mengambil Kopiko 78 C yang ditaruh di pintu mobil. Tak banyak bicara, Yudha langsung menghabiskan minuman kopi kemasan itu.
Kopiko 78 C memiliki tiga varian rasa yang membuat anda tak bosan. Ada Coffelatte, Caramel Frappe dab Mocharetta.
Setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam, tim jelajah akhirnya tiba di Danau Cileunca, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB. Setelah istirahat sebentar, pagi yang dinanti pun tiba. Mentari yang keluar dari ufuk timur, langsung disambut jepretan kamera.
Puas berburu angle bagus, tim melanjutkan perjalanan menuju Danau Cisanti. Hari ini tim kembali melanjutkan perjalanan mengeksplorasi danau-danau di Jawa Tengah.
Ikuti terus petualangan kami di merdeka.com.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya jenis kopi ini menjadi favorit Ratu Belanda yang diproduksi khusus dari biji kopi terbaik.
Baca SelengkapnyaBangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaBegini sikap Prabowo Subianto saat minum kopi di tengah kampanye di Medan.
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaKejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaKopi bisa menjadi katalisator dari berbagai ide kreatif karena kandungan yang ada di dalamnya.
Baca Selengkapnya