Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak sering menangis? Ini penyebabnya!

Anak sering menangis? Ini penyebabnya! Ilustrasi anak menangis. ©Shutterstock.com/ pavla

Merdeka.com - Bayi dan balita seringkali menangis, terkadang bahkan tanpa diketahui alasannya. Sebuah blog Tumblr yang berjudul "Reasons My Son Is Crying" menggambarkan secara unik bagaimana anak sering menangis karena alasan sepele atau hal-hal yang tak jelas.

Meski begitu, para ahli berpendapat bahwa selalu ada alasan di balik tangisan seorang anak. Anak dan balita biasanya memiliki tiga motivasi dasar ketika menangis, seperti dilansir oleh My Health News Daily (14/04).

1. Meminta perhatianMenangis biasanya dilakukan anak untuk meminta perhatian, barang, atau aktivitas. Mereka melakukannya untuk menyuruh orang tua, jelas Michael Potegal, seorang ahli perilaku dari University of Minnesota Medical School.

Para pencari perhatian biasanya memulai dengan bertingkah sangat manis dan menyenangkan. kemudian ketika perhatian orang tua mereka teralihkan, mereka akan mulai rewel untuk mendapatkan perhatian lagi.

Cara mengatasinya adalah dengan tak melakukan apa-apa. Orang tua sebaiknya tetap mengabaikan anaknya ketika mereka mulai rewel meminta perhatian, tentu saja dengan catatan bahwa pengabaian ini tak berdampak buruk pada anak. Jika orang tua terus memberikan perhatian mereka ketika anak menangis, ini membuat anak mempelajari bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian orang tua. Selanjutnya dia akan terus menangis.

2. Menghindari perintahBerkebalikan dengan sebab nomor satu, anak dan balita juga suka menangis untuk menolak perintah dari orang tua mereka. Misalkan untuk tidur atau membersihkan mainannya. Jenis tangisan ini dilakukan untuk mengulur waktu agar mereka tak disuruh melakukan hal yang tidak mereka sukai. Selain itu, anak akan menangis karena merasa perintah orang tua mengganggu hak otonomi mereka.

Jika ini terjadi, jangan abaikan anak. Mengabaikan jenis tangisan ini justru bisa berdampak buruk. Sebaiknya orang tua memberikan penjelasan yang baik pada anak untuk melakukan sesuatu sebelum dia mulai menangis. Ketika meminta anak melakukan sesuatu, orang tua juga bisa menawarkan bantuan sehingga mereka merasa tidak kesulitan dan mau melakukannya.

3. Menjaga konsistensiPortegal menyarankan agar jika orang tua tak bisa menghentikan tangisan anak mereka, sebaiknya biarkan mereka menangis. Karena ketika orang tua sudah 'dikalahkan' oleh tangisan, anak-anak akan terus melakukannya sebagai bentuk konsistensi.

Portegal membandingkan hal ini dengan cara kerja mesin game slot. Biasanya seseorang akan terus memainkan permainan tersebut meski mereka tidak mendapat keuntungan di dalamnya. Begitu juga dengan tangisan anak.

Itulah beberapa alasan psikologis ketika anak menangis dan cara mengatasinya. Lain kali kenali dengan jelas alasan di balik tangisan anak Anda sebelum berusaha untuk menghadapinya. (mdk/kun)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Fakta Anak Tengah yang Menarik Diketahui, Lebih Periang
8 Fakta Anak Tengah yang Menarik Diketahui, Lebih Periang

Anak tengah sering kali dianggap sebagai penyeimbang dalam keluarga.

Baca Selengkapnya
Kasus Ibu Lecehkan Anak di Tangsel, Polisi Tidak Temukan Gangguan Psikologis
Kasus Ibu Lecehkan Anak di Tangsel, Polisi Tidak Temukan Gangguan Psikologis

Penyidik akan segera melakukan tahapan selanjutnya yakni melengkapi berkas perkara.

Baca Selengkapnya
10 Penyebab Mata Kering pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
10 Penyebab Mata Kering pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Anak-anak yang mengalami mata kering mungkin merasakan sensasi terbakar dan gatal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Seberapa Penting Menangis dan Mengungkapkan Perasaan pada Perkembangan Anak Laki-laki
Seberapa Penting Menangis dan Mengungkapkan Perasaan pada Perkembangan Anak Laki-laki

Walau anak laki-laki kerap tidak dibolehkan untuk menangis, namun menangis ternyata penting untuk bisa tetap dilakukan anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Kejang Demam pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Kejang Demam pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Kejang demam pada anak adalah kondisi yang seringkali mengkhawatirkan bagi orangtua dan pengasuh.

Baca Selengkapnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya

Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Insomnia pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
5 Penyebab Insomnia pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Penyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan.

Baca Selengkapnya
Trik Orangtua Menghadapi Anak Cengeng dan Manja, Jangan Ucapkan Kata Ini
Trik Orangtua Menghadapi Anak Cengeng dan Manja, Jangan Ucapkan Kata Ini

Ada beberapa penyebab anak menjadi cengeng dan manja, di antaranya masalah psikologis.

Baca Selengkapnya