Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Syiar Islam di Kampung Nelayan

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Islam

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Syiar Islam di Kampung Nelayan

Jemaah menunaikan salat di Masjid Jami Al Alam, Cilincing, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Tak banyak yang terjaga dari bangunan 'Tajuk' atau surau warisan Sunan Gunung Jati dan Raden Fatahillah ini. Masjid yang kental dengan gaya arsitektur Jawa ini merupakan salah satu saksi bisu keberhasilan Fatahillah dalam merebut Sunda Kelapa dari genggaman Portugis, di sinilah para pasukan gabungan Kesultanan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Falatehan menjalankan ibadah sekaligus menyiarkan agama Islam.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Tercatat dalam sejarah, masjid ini menjadi masjid tertua di Jakarta bersamaan dengan kembarannya, yakni Masjid Al Alam Marunda, dibangun pada abad 16, tepatnya pada 22 Juni 1527. Pada 1972 di bawah kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin, masjid yang berada di tengah perkampungan nelayan ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya yang sekaligus dilakukannya pemugaran oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Saat ini bangunan utama masjid masih serupa aslinya, dengan mempertahankan mihrab dan mimbar, jumlah pintu dan jendela, 4 tiang utama (soko guru) terbuat dari kayu jati, setengah dinding dari bilik bambu serta gaya atap berbentuk limas dihiasi puncak mahkota khas kerajaan Jawa atau memolo. Empat soko guru melambangkan iman, Islam, ilmu, amal. Sementara jendela yang berjumlah 8 melambangkan jumlah surga.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Banjir rob yang kerap melanda Kampung Nelayan mengubah pendopo lama lebih tinggi sehingga bangunan utama menjadi menjorok ke dalam.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

"Dulu semua dari kayu bahkan atap masjid, tapi sekarang sudah ditambah beton biar kokoh." Ujar Kohar (65), seorang merbot sekaligus muadzin masjid. Kini Masjid Al Alam Cilincing selalu ramai dikunjungi untuk wisata religi dan tempat ibadah yang menyatukan nelayan dari berbagai suku pendatang yang berlabuh di utara Jakarta.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Sebuah hiasan bertuliskan Wasiat Sunan Gunung Jati terpajang di atas pintu utama Masjid Jami Al Alam, Cilincing, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Kohar saat mengumandangkan azan di Masjid Jami Al Alam, Cilincing, Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Dua puncak atap masjid atau memolo yang masih terjaga.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Salah satu menara masjid yang dibangun dalam pemugaran.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Tampak dari depan gerbang utama masjid berbentuk limas khas Jawa.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Hiasan lampu kuno di bangunan utama Masjid Al Alam.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Jam dinding kuno di bangunan utama masjid.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Jemaah saat membuka salah satu jendela masjid.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Jemaah memukul bedug saat menjelang azan.

Syiar Islam di Kampung Nelayan

Seorang nelayan bercengkerama di atas perahu usai menunaikan ibadah di Masjid Al Alam, Cilincing, Jakarta, Kamis (22/4/2021).