Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

republik dominika

merdeka.com
Geser ke atas untuk membaca
Maverick tracker for readpage-cover
Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Dua ekor babi berada di kandang mereka di sebuah peternakan di Canongo, Dajabon, Republik Dominika, pada 1 Agustus 2021. Pemerintah Republik Dominika berencana membantai puluhan ribu babi untuk mengendalikan wabah demam babi Afrika yang terdeteksi di seluruh negeri.

Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Carlos Rodriguez mengamati bangkai babi yang mati karena demam babi Afrika di Canongo, Dajabon, Republik Dominika, pada 1 Agustus 2021. Pemerintah Republik Dominika berencana membantai ribuan babi untuk mengendalikan wabah demam babi Afrika yang terdeteksi di seluruh negeri.

Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Pihak berwenang mengatakan, satu-satunya cara untuk menghentikan penyakit yang mematikan dan belum ada vaksinnya adalah dengan membunuh seluruh populasi babi di peternakan yang telah terpapar.

Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Felix Vazquez memberi makan babinya di tengah ancaman wabah demam babi Afrika di sebuah peternakan di Canongo, Dajabon, Republik Dominika, pada 1 Agustus 2021.

Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Dilansir dari Reuters (3/8), pembantaian babi-babi ini diperkirakan akan mengakibatkan kerugian ekonomi sekitar USD180 juta, atau setara Rp2,5 triliun.

Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Jose Tejada mengamati babi-babinya di tengah ancaman wabah demam babi Afrika di sebuah peternakan di Canongo, Dajabon, Republik Dominika, pada 1 Agustus 2021.

Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah

Luz Rivas mengelus babinya di tengah ancaman wabah demam babi Afrika di sebuah peternakan di Canongo, Dajabon, Republik Dominika, pada 1 Agustus 2021.