WHO Serukan Negara Kaya Sumbang Rp 325 Triliun untuk Akhiri Pandemi
Merdeka.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah organisasi bantuan kemanusiaan kemarin menyerukan 20 negara ekonomi kaya menyumbangkan dana SUD 23,4 miliar atau Rp 325 triliun untuk mengirimkan vaksin Covid-19, obat, dan pengujian ke negara miskin dalam 12 bulan ke depan.
Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyeus mengatakan negara G20 yang para pemimpinnya mengadakan pertemuan di Roma, Italia, pekan ini, memiliki kekuatan politik dan finansial untuk mengakhiri pandemi dengan rencana pendanaan. Tindakan itu, kata dia, bisa menyelamatkan lima juta jiwa penduduk.
Pemberian pil Covid-19 buatan Merck & Co untuk mengobati gejala sedang dan ringan juga kini tengah dipertimbangkan.
Jika pil ini sudah disetujui oleh lembaga berwenang maka biaya yang diperlukan mencapai USD 10 per kiriman.
"Permintaannya USD 23,4 miliar. Itu uang yang cukup banyak, tapi jika dibandingkan dengan kerusakan yang sudah terjadi terhadap ekonomi global karena pandemi maka angka itu tidak banyak," kata Utusan Khusus WHO Carl Bildt, kepada wartawan, seperti dilansir laman France24, Jumat (29/10).
"Saya berharap dan mendesak G20 untuk mengikat komitmen untuk mengakhiri pandemi," kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere yang menjadi salah satu penggagas penggalangan dana dalam jumpa pers.
Dana sebesar USD 7 miliar bisa dialokasikan untuk vaksin dan tes diagnosa. Kemudian USD 5,9 miliar bisa untuk meningkatkan sistem kesehatan dan USD 3,5 miliar untuk perawatan, termasuk obat antivirus, oksigen, dan corticosteroid.
Tedros juga mengakui kasus Covid-19 global mengalami peningkatan untuk pertama kalinya sejak dua bulan terakhir, terutama di Eropa.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan ini akan diantar langsung ke Mesir dan sudah didelegasikan kepada Kepala BNPB, seluruh unsur kementerian, lembaga maupun mitra pemerintah.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaNantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca SelengkapnyaIndonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan, peralatan medis hingga makanan dengan total senilai satu juta dolar AS untuk Palestina dan Sudan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.
Baca Selengkapnya