Volodymyr Zelenskiy: Saya Ingin Dikenang Bukan sebagai Pahlawan, Tapi Manusia Biasa
Merdeka.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menegaskan pihaknya tidak akan menyerahkan wilayahnya di Ukraina timur untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Dia mengatakan militer Ukraina juga siap melawan militer Rusia di wilayah Donbas dalam pertempuran yang dia sebut bisa mempengaruhi berlangsungnya seluruh perang.
Dalam wawancara eksklusifnya dengan CNN pada Jumat dari kantornya di Kiev, Zelenskiy mengatakan Ukraina tidak menjamin Rusia tak akan berusaha kembali merebut Kiev jika negara itu bisa merebut Donbas.
"Inilah mengapa penting bagi kita jangan sampai membiarkan mereka, berdiri di tanah kami, karena pertempuran ini bisa mempengaruhi perang seluruhnya," jelasnya dikutip dari laman CNN, Selasa (19/4).
"Karena saya tidak percaya militer Rusia dan pemimpin Rusia," lanjutnya.
"Itulah mengapa kami memahami fakta bahwa kami melawan mereka dan mereka pergi, dan mereka melarikan diri dari Kiev - dari utara, dari Chernihiv dan dari arah itu - bukan berarti jika mereka bisa merebut Donbas, mereka tidak akan datang lebih jauh ke arah Kiev."
Ditanya apakah Ukraina akan memenangkan konflik ini, Zelenskiy menjawab: "Ya, tentu, dan akan (menang)."
Zelenskiy juga memperingatkan dunia seharusnya siap-siap dengan kemungkinan Putin menggunakan senjata nuklir taktis karena dia tidak menghargai nyawa orang Ukraina. Zelenskiy berbicara dalam bahasa Ukraina dan Inggris tentang kengerian yang dialami negaranya dan menyampaikan militer negaranya perlu bantuan peralatan mendesak untuk mencegah serangan Rusia di Ukraina timur dan beberapa wilayah di selatan.
Zelenskiy juga mengatakan dia punya pendapat yang sama dengan Presiden AS Joe Biden yang pekan lalu mengatakan pembunuhan warga sipil oleh pasukan Rusia tampak sebuah genosida.
"Saya punya pendapat yang sama seperti Presiden Biden," ujarnya.
"Lihat apa yang terjadi di Bucha. Jelas itu bahkan bukan hanya perang, itu genosida. Mereka membunuh orang-orang. Bukan tentara, warga. Mereka menembak orang begitu saja di jalan-jalan. Orang yang bersepeda, naik bus atau hanya berjalan. Ada mayat bergeletakan di jalan-jalan."
Zelenskiy juga ingin Biden berkunjung ke Ukraina. Pekan lalu Biden mengatakan dia ingin mengunjungi Ukraina, walaupun pejabat AS masih membahas kemungkinan kunjungan pejabat tingkat tinggi itu.
"Saya pikir dia akan datang," kata Zelenskiy.
Ditanya terkait video yang beredar pekan lalu yang menunjukkan seorang perempuan Ukraina menemukan jasad putranya di sumur, Zelenskiy mengatakan, "Ini hal paling mengerikan yang pernah saya lihat dalam hidup saya."
Manusia biasa
Zelenskiy mengatakan bantuan tambahan sebesar USD 800 juta dari AS untuk persenjataan baru dan lebih canggih sangat membantu Ukraina, tapi pihaknya masih membutuhkan lebih banyak bantuan.
"Tentu, kami perlu lebih banyak. Tapi saya senang dia (Biden) membantu kami sekarang," ujarnya.
Zelensky mengatakan faktor terpenting adalah kecepatan untuk mendapatkan senjata yang dibutuhkan pasukan Ukraina. Dia menepis beberapa kekhawatiran yang dikemukakan AS dan negara-negara lain bahwa tentara Ukraina tidak dilatih untuk menggunakan beberapa senjata yang diminta negara itu.
"Kami siap menggunakan jenis peralatan apapun, tapi itu perlu dikirim dengan sangat cepat. Dan kami memiliki kemampuan untuk mempelajari bagaimana menggunakan peralatan baru. Tapi itu harus datang secepatnya," kata Zelenskiy.
Zelenskiy mengatakan siap terlibat pembicaraan diplomatik dengan Rusia sebagai upaya mengakhiri perang, tapi serangan Rusia terhadap orang Ukraina mempersulit hal itu.
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, siapa yang menanggung semua ini? Rakyat. Banyak orang terbunuh. Dan siapa yang akhirnya membayar semua ini? Ukraina. Hanya kami," kata dia.
"Jadi bagi kami, ini sungguh biaya yang sangat besar. Jika ada kesempatan untuk berbicara, kami akan berbicara. Tetapi untuk berbicara hanya di bawah ultimatum Rusia? Ini kemudian menjadi pertanyaan tentang sikap terhadap kami, bukan tentang apakah dialognya ' baik atau buruk.' Tidak mungkin."
Zelensky ditanya bagaimana dia ingin dikenang.
"Seorang manusia yang mencintai kehidupan sepenuhnya," jawabnya.
"Dan mencintai keluarganya dan mencintai tanah airnya. Jelas bukan pahlawan. Saya ingin orang-orang menganggap saya apa adanya. Manusia biasa."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wajah Presiden Zelenskiyy semringah saat diberikan Jet Tempur F-16 dari Denmark dan Belanda.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca Selengkapnya