Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vidio Jadi yang Paling Populer di Indonesia, Lampaui Netflix dan Disney+

Vidio Jadi yang Paling Populer di Indonesia, Lampaui Netflix dan Disney+ Sutanto Hartono. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam konferensi industri media dan telekomunikasi Asia Pasifik (APOS Summit) yang berlangsung di Singapura pekan lalu, Indonesia disebut-sebut akan menjadi pasar besar berikutnya bagi layanan video berbayar.

Para kreator musik, game, video pendek dan film mengatakan Indonesia bisa menjadi pasar yang pertumbuhannya tercepat di Asia. Ini terjadi justru di saat perusahaan multinasional mengerahkan miliaran dolar untuk memburu pelanggan di China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

Wajar karena Indonesia adalah negara dengan populasi keempat terbanyak di Indonesia dan selain itu Indonesia pun memiliki pertumbuhan ekonomi dan jumlah generasi muda yang tinggi.

YouTube, Instagram, TikTok sudah lebih dulu menguasai pasar, setidaknya dalam hal pengguna. Menurut Media Partners Asia (MPA) yang dikutip Bloomberg, Senin (3/10), 80 persen dari waktu yang dimiliki para pengguna di Asia Tenggara dipakai untuk menyaksikan video YouTube dan TikTok.

Tapi untuk kategori video premium, Netflix dan Disney+ ternyata masih berada di belakang sebuah pemain lokal di Asia Tenggara. Vidio, platform media berbayar lokal Indonesia, menjadi layanan yang paling populer, menurut MPA. Meski Disney+ memiliki lebih banyak pelanggan (subscriber), tapi kebanyakan itu adalah hasil kerja sama dengan Telkomsel, penyedia layanan telekomunikasi lokal. Orang masih lebih banyak memakai Vidio yang kini memiliki 3,5 juta pelanggan.

Vidio adalah kisah langka suksesnya pemain lokal dan menjadi pelajaran bagi perusahaan media lain di dunia. Perusahaan-perusahaan besar asal negara Barat mendominasi pasar video daring hampir di berbagai belahan dunia di luar China. Netflix berada di papan atas di Brasil, Meksiko, Korea Selatan, Australia dan sebagian besar Eropa Barat. Amazon menjadi pemain terbesar di Jepang dan beberapa negara Eropa. Disney+ unggul di India.

YouTube memang media video paling populer di hampir semua negara di dunia, tapi mari lebih fokus pada video berbayar.

Para pemain lokal sebagian besar masih gagal menjadi pesaing alternatif dari luar negeri. Tapi masih ada peluang pasar ketika pemain luar tidak menanamkan banyak uang.

Netflix dan sejenisnya belum mau melakukan investasi besar di Indonesia. Meski memiliki populasi besar, Indonesia belum memiliki industri film lokal yang cukup memadai dan sebagian besar penduduk masih relatif miskin. (PDB per kapita masih berada di antara Thailand dan India).

"Sebagian besar pesaing, setidaknya yang dari Barat, tidak begitu tertarik berinvestasi besar di pemain produksi konten lokal Indonesia," kata Managing Director EMTEK dan CEO Vidio sekaligus PT Surya Citra Media (SCM) Sutanto Hartono.

Bukan berarti tidak ada peluang

Pelanggan layanan video berbayar sedang meningkat dan sudah melampaui pasar pay-TV. Jika ada layanan yang mampu menggaet 10 persen saja dari populasi Indonesia, maka dia akan memiliki 30 juta pelanggan.

EMTEK saat ini memproduksi hampir 40 series lokal dalam setahun, lebih banyak dari yang dibuat para pemain luar jika digabungkan. EMTEK juga memiliki hak siar dari Liga Inggris dan NBA (penonton NBA memang kecil tapi mereka cukup loyal dan berduit).

Vidio menawarkan layanan yang memberikan pilihan harga dibanding pemain lainnya. Ada layanan yang masuk kategori gratis, ada lagi tiga kategori berbayar yang dibedakan berdasarkan perangkat apa yang digunakan dan program apa yang ingin ditonton. Penggemar olah raga membayar lebih dibanding mereka yang tidak ingin menonton olah raga dan mereka juga harus membayar lebih jika menyaksikan di luar perangkat ponsel. Netflix termasuk yang paling ketat soal harga dibanding yang lainnya. Itu semua menjadi alasan Vidio lebih cuan di Indonesia ketimbang layanan video berbayar lain.

Selain itu masih ada yang meragukan jika Netflix atau Disney+ mau berinvestasi lebih besar maka mereka bisa mengungguli Vidio. Tapi untuk membangun layanan yang menyesuaikan dengan penonton Indonesia akan butuh waktu dan biaya besar dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh. Sebagian besar perusahaan Barat memutuskan mereka tidak akan melakukan itu dan hanya berharap layanan mereka di belahan dunia lain mampu menambah jumlah pelanggan.

Strategi serupa juga tidak akan berlaku di pasar Asia Tenggara lainnya, Timur Tengah, dan Afrika. Kondisi inilah yang membuka peluang pemain lokal untuk menjadi lebih besar dibanding pesaingnya yang berasal dari luar.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi Vidio Jadi Platform OTT Nomor Satu di Indonesia, Kalahkan Netflix dan Disney+
Strategi Vidio Jadi Platform OTT Nomor Satu di Indonesia, Kalahkan Netflix dan Disney+

Konsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini Strategi Vidio Jadi OTT Nomor 1 di Indonesia, Mampu Saingi Platform Global
FOTO: Ini Strategi Vidio Jadi OTT Nomor 1 di Indonesia, Mampu Saingi Platform Global

Berdasarkan jumlah pelanggan, Vidio merupakan platform OTT nomor satu di Indonesia dan mengungguli pemain lain seperti Viu, Disney Plus, hingga Netflix.

Baca Selengkapnya
Berlangganan Amazon Prime Video dengan Cepat dan Mudah, Berikut Harganya
Berlangganan Amazon Prime Video dengan Cepat dan Mudah, Berikut Harganya

Amazon Prime Video menyajikan beragam layanan, salah satunya film internasional hingga lokal. Bagaimana cara berlangganannya?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia
Jeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia

Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang

Baca Selengkapnya
13 Film Indonesia untuk Nostalgia Tahun 2000-an yang Masuk Netflix di Desember 2023
13 Film Indonesia untuk Nostalgia Tahun 2000-an yang Masuk Netflix di Desember 2023

Netflix menayangkan sederet film populer dari tahun 2000-an seperti Jomblo, Tentang Dia, dan Mengejar Matahari.

Baca Selengkapnya
Vidio Kini Tawarkan Konten Indonesia Premium untuk Pelanggan Malaysia
Vidio Kini Tawarkan Konten Indonesia Premium untuk Pelanggan Malaysia

Vidio meningkatkan pengalaman menonton pelanggan Malaysia

Baca Selengkapnya
Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara
Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.

Baca Selengkapnya
Vidio Merebut Kembali Posisi Sebagai OTT dengan Jumlah Subscriber Terbanyak di Indonesia
Vidio Merebut Kembali Posisi Sebagai OTT dengan Jumlah Subscriber Terbanyak di Indonesia

Vidio berhasil mengalahkan platform OTT global dan regional

Baca Selengkapnya
Vidio Tawarkan Konten Indonesia Premium untuk Pelanggan Malaysia
Vidio Tawarkan Konten Indonesia Premium untuk Pelanggan Malaysia

Kemitraan ini memberikan penawaran tayangan streaming Vidio sebagai bagian dari paket Aneka Plus Pack Unifi TV.

Baca Selengkapnya