Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

"Saya Tak Mau Keluarga Saya Tewas, Mereka Penjajah dan Harus Dimusnahkan"

"Saya Tak Mau Keluarga Saya Tewas, Mereka Penjajah dan Harus Dimusnahkan" Warga sipil Ukraina latihan melempar bom molotov. ©2022 REUTERS/Viacheslav Ratynskyi

Merdeka.com - Di tepi sebuah jalan di Zaporizhzhia, kota sebelah timur Ukraina, sekelompok pria dari segala usia bahu membahu membangun barikade sementara.

Pasukan Rusia terus bergerak maju memasuki Ukraina. Warga sipil dengan sukarela membantu tentara Ukraina melawan pasukan Rusia. Kondisinya kian genting, kata tentara Ukraina, karena konvoi pasukan Rusia sudah berjarak kurang dari 40 kilometer.

"Kami tidak menyerbu mereka, mereka menyerbu kami," kata seorang sukarelawan kepada Aljazeera. "Dia mengambil Krimea, lalu Donbas, dan sekarang dia datang ke kota kami," kata dia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hari ini adalah hari keenam sejak Rusia melancarkan serangan penuh ke Ukraina. Ahad lalu Kementerian Kesehatan Kuraina mengatakan 352 warga sipil tewas, termasuk 14 anak-anak.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 520.000 warga mengungsi sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Reporter Aljazeera Charles Stratford melaporkan dari pinggiran Zaporizhzhia, muncul sejumlah pos pemeriksaan di sekitar kota. Sejumlah sukarelawan mengawasi situasi dari balik pepohonan dan yang lainnya memindahkan peralatan di sepanjang parit yang baru dibuat.

"Saya sebelumnya mengajar matematika dan fisika di sekolah, tapi dua hari lalu tentara Rusia mengambil alih kota saya jadi saya mendaftar untuk ikut melawan," kata Sasha, sukarelawan yang mengenakan pakaian menyamar kepada Aljazeera.

Restoran-restoran memberikan makanan gratis. Apotik memberi obat-obatan yang bisa diberikan kepada sukarelawan untuk merawat mereka yang terluka.

"Kami di sini untuk menangani situasi darurat, menghentikan pendarahan misalnya. Lalu kami membawa mereka ke rumah sakit," kata seorang sukarelawan.

Sukarelawan bersenjata sudah bersiap mengambil posisi di sekitar kota dan makin banyak pria dan wanita yang datang untuk mendaftar.

"Saya tidak mau keluarga saya tewas. Saya tidak mau mereka menginjakkan kaki di negeri kami. Mereka penjajah dan harus dimusnahkan," kata seorang pria.

"Kalau diperlukan, saya akan bertempur, beri saya senjata," kata seorang perempuan sambil menangis.

Sekelompok warga, tua dan muda, mengisi botol-botol dengan minyak untuk membuat bom molotov bagi mereka yang ingin ikut bertempur tapi tidak punya senjata.

"Saya punya keluarga. Saya tidak bisa apa-apa untuk menolong keluarga. Kami orang yang tulus dan ceria, tapi situasi saat ini sedang muram," kata seorang tua.

Pertemuan pertama antara Kiev dan Moskow berakhir pada Senin malam tanpa ada kesepakatan. Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertemuan berikutnya akan berlangsung beberapa hari ke depan.

Senin lalu serangan pasukan Rusia di Okhtyrka, kota antara Kharkiv dan Ibu Kota Kiev, menewaskan sedikitnya 70 tentara Ukraina.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Peran WNA Ukraina & Rusia Kompak Sulap Vila Jadi Pabrik Narkoba di Bali
VIDEO: Begini Peran WNA Ukraina & Rusia Kompak Sulap Vila Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Adapun tiga tersangka WNA itu, yakni dua berasal dari Ukraina dan satu WNA asal Rusia

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Penampakan Pesawat Angkut Rusia Hancur Lebur Diduga Ditembak Jatuh, 65 Tahanan Ukraina Tewas
FOTO: Penampakan Pesawat Angkut Rusia Hancur Lebur Diduga Ditembak Jatuh, 65 Tahanan Ukraina Tewas

Moskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Foto Langka saat Pendeta Inggris Doakan Musuhnya yang Terluka di Peperangan
Foto Langka saat Pendeta Inggris Doakan Musuhnya yang Terluka di Peperangan

Sebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.

Baca Selengkapnya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa

Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.

Baca Selengkapnya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya

Ada 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.

Baca Selengkapnya
Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Gelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi

Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.

Baca Selengkapnya