Presiden Kolombia: Pengakuan kepada Palestina tidak dapat diubah
Merdeka.com - Presiden Kolombia yang baru Ivan Duque mengatakan bahwa keputusan pendahulunya mengakui Palestina sebagai negara tidak dapat diubah.
"Keputusan itu tidak dapat diubah. Sebab, presiden adalah orang ditunjuk oleh konstitusi untuk mengatur hubungan luar negeri," katanya dalam wawancara radio, dikutip dari Hareetz, Selasa (4/9).
Sebelumnya, Duque mengatakan bahwa dia akan meninjau ulang pengakuan terhadap Palestina dengan Komite Penasihat Luar Negeri. Tetapi kini dia menarik kembali pernyatannya dan memutuskan untuk menghormati keputusan pendahulunya selama masa jabatan.
"Sejak perjanjian Oslo, saya percaya bahwa solusi untuk konflik di Timur Tengah adalah Solusi Dua Negara. Hal ini bisa banyak membantu. Tetapi upaya damai akan terus terhambat dengan adanya Hamas di Jalur Gaza," jelasnya.
"Kita sebagai komunitas internasional seharusnya tidak semakin memperkeruh masalah. Sebaliknya, kita harus menjadi bagian dari solusi. Solusinya adalah membentuk perdamaian abadi, stabilitas, dan solusi dua negara," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, bulan lalu Kolombia mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Gagasan tersebut keluar sebelum Presiden Juan Manuel Santos menyerahkan jabatan sebagai presiden Kolombia kepada Duque.
Sebelum mundur, Santos menyerahkan surat kepada Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki, yang isinya menyatakan bahwa Kolombia mengakui Palestina sebagai negara merdeka, berdiri sendiri, dan berdaulat.
Keputusan itu mengejutkan pihak Israel. Negara tersebut mengatakan akan menunggu penjelasan dari pemerintahan baru untuk meninjau kembali keputusan tersebut.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaBukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaUsai diwawancara seorang jurnalis, sosoknya memberanikan diri menyelamatkan keluarga dengan menenteng bendera putih hingga terkena tembakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI berpangkat kolonel pernah berani bilang ke mantan Panglima TNI sombong gara-gara pesan tidak dibalas.
Baca SelengkapnyaMenteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca Selengkapnya