Presiden China Perintahkan Militer Bersiap untuk Perang
Merdeka.com - Presiden China, Xi Jinping memerintahkan pasukan bersenjata negaranya meningkatkan pelatihan seluruh pasukan dan bersiap perang, karena meningkatnya ketegangan antara Beijing dan beberapa negara lain.
Berbicara di sela pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional pada Rabu, Xi memuji kontribusi militer China dalam melawan epidemi virus corona tapi juga menyerukan pasukan bersenjata meningkatkan latihan.
"Penting untuk mengeksplorasi cara-cara latihan dan bersiap untuk perang karena upaya pengendalian epidemi telah dinormalisasi," kata Xi sebagaimana dilaporkan kantor berita pemerintah China, Xinhua.
"Penting untuk mempersiapkan pertempuran bersenjata, dengan fleksibel melakukan pelatihan pertempuran bersenjata, dan meningkatkan kemampuan militer kita untuk menunjukkan tugas-tugas militer," lanjutnya, dilansir dari Press TV, Kamis (28/5).
Xi mengatakan lebih lanjut, militer harus memikirkan skenario terburuk, bersiap untuk melindungi kedaulatan nasional, dan melindungi stabilitas negara.
Hubungan Tegang
Seruan ini datang di tengah terganggunya hubungan China dengan India terkait masalah perbatasan dan meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat dan Australia terkait pandemi virus corona.
AS dan Australia menyerukan penyelidikan terkait asal usul virus corona. Sejak epidemi virus corona muncul di kota Wuhan, China, akhir Desember lalu, Beijing dan Washington bersitegang terkait asal usul virus.
Presiden AS, Donald Trump mengklaim memiliki bukti virus corona diciptakan di laboratorium kedokteran di Wuhan. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam beberapa kesempatan menuding China tak transparan dan tak jujur terkait pandemi virus corona.
China membantah tudingan AS dan mengklaim telah menangani wabah secara terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam menginformasikan kepada WHO dan negara-negara terdampak.
Isu terbaru, AS dan China bersitegang terkait Taiwan dan Hong Kong.
Terpisah, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, Wu Qian, mengatakan ketergantungan Taiwan pada pasukan asing untuk mempercepat rencana pemisahan diri dari China mengancam keamanan nasional China.
"Keamanan dalam negeri China dan kepentingan asing juga menghadapi ancaman nyata yang sama," ujar Wu pada Rabu.
"China harus berpikir jernih jika terkait pertahanan nasional dan bersiap untuk hal berbahaya di waktu damai."
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo menyampaikan penghargaan atas kehormatan yang diberikan China
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaUcapan dari Xi Jinping ini disampaikan melalui surat resmi.
Baca SelengkapnyaKemhan menyebut Menhan ke China untuk mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan China utamanya di bidang pertahanan.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya