Perusahaan malaysia lecehkan TKI sampai sekarang belum minta maaf
Merdeka.com - Masih ingat kasus iklan RoboVac di Malaysia yang menghina pembantu rumah tangga asal Indonesia? Sampai sekarang, ternyata distributor yang membuat banner kontroversial tak pernah meminta maaf secara resmi.
Lalu, kenapa pemerintah diam saja?
"Mereka belum sempat meminta maaf lantaran sudah keburu tutup," kata Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Nasir dalam pesan singkat kepada merdeka.com, Rabu (25/2).
Kemungkinan besar, penutupan ini langsung dilakuan oleh pemerintah Malaysia. Setelah kasus tersebut ramai di Tanah Air, otoritas Selangor langsung merazia seluruh banner yang terpasang.
"Menurut KBRI kita di Malaysia, perusahaan tersebut sudah ditutup demi kebaikan. Pihak Malaysia sendiri telah menarik iklan dari pusat perbelanjaan di sana,"
Pria akrab Tata itu mengatakan pengacara KBRI masih mencari siapa pemilik perusahaan tersebut. Soalnya KBRI melayangkan laporan ke Kepolisian Selangor.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan kebakaran di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, sudah dipadamkan.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran tersebut diduga lantaran adanya ledakan kompresor dari dalam ruko.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asal Jerman dikabarkan menyuap pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2018.
Baca SelengkapnyaMesin ini memiliki kerangka yang mirip dengan gajah sungguhan, dengan bagian tubuh yang diperbesar dan kaki-kaki yang kuat.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengaku sejauh ini belum ada robot yang mampu mengalahkan kecepatan lari hewan.
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaTNI masih berada di dalam hutan sampai saat ini untuk melaksanakan eksfiltrasi (proses pemindahan personel).
Baca Selengkapnya