Penyelidik PBB buktikan Suriah pakai senjata kimia dalam perang
Merdeka.com - Penyelidik kejahatan perang Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan mereka mempunyai bukti kuat penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah. Bom berisi gas sarin itu dipakai buat menyerang wilayah dikuasai pihak oposisi di Khan Syaikhun, Provinsi Idlib, pada 4 April lalu menewaskan 83 orang, tiga di antaranya anak-anak.
Dilansir dari laman AFP, Rabu (6/9), informasi penggunaan gas sarin dalam perang menewaskan warga sipil itu tercantum dalam laporan hasil investigasi Komisi PBB Penyelidikan di Suriah. Mereka menyatakan yang bertanggung jawab akibat penggunaan gas sarin adalah Angkatan Udara Suriah.
"Semua bukti mengarah kepada kesimpulan kalau pasukan Suriah menjatuhkan bom yang melepaskan gas sarin di Khan Syaikhun," demikian tertulis dalam laporan.
Dalam serangan itu, selain menelan korban jiwa, hampir tiga ratus orang terluka. Penyelidik PBB juga membeberkan kalau pemerintah rezim Basyar al-Assad bertanggung atas 23 serangan senjata kimia lain sejak perang meletup Maret 2013.
Sayangnya, laporan kelompok penyelidik PBB itu juga agak janggal. Sebab, sang penyelidik mengaku tidak pernah diizinkan masuk ke Suriah, tetapi mendasarkan hasil laporan itu dari foto serpihan bom, citra satelit, dan penuturan sejumlah saksi.
Di dalam laporan itu disebutkan kalau Angkatan Udara Suriah menggunakan jet tempur pembom Sukhoi Su-22 menyerang Khan Syaikhun pada sekitar pukul 06.45 waktu setempat. Bom digunakan diduga adalah tipe OFAB-100-120 dan sebuah bom membawa zat kimia.
Dari hasil pengamatan sejumlah foto, mereka menyimpulkan sisa-sisa senjata itu mirip dengan bom kimia diproduksi di masa Uni Soviet.
Pemerintah Suriah dan Rusia mencoba membangun alibi menyatakan bahan kimia itu terlepas ketika mereka menyerang gudang senjata pihak oposisi, dituding memproduksi senjata kimia. Namun, penyelidik PBB tidak bisa menemukan bukti-bukti mendukung argumen kedua negara itu.
Sejak 1 Maret hingga 7 Juli lalu, tambah penyelidik PBB, mereka menemukan bukti kalau pemerintah Suriah menggempur tiga wilayah yakni Idlib, Hamah, dan Ghouta Timur, dengan senjata kimia berupa zat klorin.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPotret kompak anak dan ayah sama-sama prajurit TNI AL saat mengenakan seragam dinas.
Baca SelengkapnyaSurat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaBendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.
Baca SelengkapnyaPada abad ke-15, dunia Barat mengalami perubahan dalam gaya berpakaian dengan munculnya tren kerah pada pakaian. Simak Selengkapnya disini!
Baca Selengkapnya