Pemilu Iran jadi pertarungan sengit antara Rouhani dan Raisi
Merdeka.com - Pemilihan umum Iran digelar hari ini, Jumat (19/5). Ini adalah pemilu pertama yang dilakukan Iran usai kesepakatan nuklir dan menjadi pertarungan sengit bagi dua kandidat, Hassan Rouhani yang reformis dan Ebrahim Raisi yang konservatif.
Pemilu kali ini dianggap sangat penting untuk menentukan langkah Iran untuk reformasi sosial dan ekonomi, serta keterlibatannya kembali dengan dunia.
Tempat pemilihan suara mulai dibuka sejak pukul 03.30 waktu Iran. Sebanyak 56 juta warga berhak memilih pemimpin yang tepat untuk negaranya.
"Setiap orang harus memilih dalam pemilihan penting ini, mereka memberikan suara pada dini hari. Nasib negara ditentukan rakyat hari ini," tutur Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, seperti dilansir dari Aljazeera.
Jajak pendapat sendiri akan ditutup pada 13.30 waktu setempat, meskipun demikian, pihak berwenang biasanya memperpanjang pemungutan suara sampai malam hari.
Penghitungan suara sendiri akan dimulai tengah malam dan hasil akhirnya diumumkan dalam waktu 24 usai penghitungan selesai.
Sang Presiden, Hassan Rouhani yang kembali mengajukan diri dalam pemilu ini dinilai telah membawa Iran kembali terbuka pada dunia. Dalam pemerintahan sebelumnya, Rouhani berusaha membangun kembali kondisi ekonomi Iran.
Dia berusaha membingkai pemilu sebagai kebebasan bagi sipil untuk menyerukan suaranya. Selama kampanye, dia mendorong batas-batas, mengkritik penangkapan pemimpin reformis dan aktivis, serta meminta badan keamanan untuk tidak ikut campur dalam pemungutan suara.
Namun, di pemilu ini, Rouhani mendapat lawan cukup kuat dari Ebrahim Raisi. Dia menempatkan dirinya sebagai pembela kaum miskin. Kebalikan dengan Rouhani yang membuat Iran membuka diri, Raisi malah menginginkan perpecahan dengan negara Barat.
Meski demikian, Raisi mengatakan akan tetap mengikuti kesepakatan nuklir. Namun, ekonomi yang merosot jadi senjatanya untuk membuktikan gagalnya upaya diplomatik Rouhani.
"Alih-alih menggunakan tangan muda yang cakap untuk menyelesaikan masalah (ekonomi), dia (Rouhani) malah menempatkan ekonomi kita ke tangan orang asing," seru Raisi.
Sementara itu, Rouhani menanggapinya dengan meminta pemilih mencegah garis keras mengambil alih tuas diplomatik Iran yang sensitif. "Satu keputusan salah dari presiden bisa menyebabkan perang dan keputusan benar bisa mengakibatkan perdamaian," pungkasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tanpa ada konflik Iran vs Israel, rupiah sudah mengalami depresiasi 3,22 persen.
Baca SelengkapnyaKonflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaKonflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnya