Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemilu Iran jadi pertarungan sengit antara Rouhani dan Raisi

Pemilu Iran jadi pertarungan sengit antara Rouhani dan Raisi Pemilihan Presiden Iran 2017. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilihan umum Iran digelar hari ini, Jumat (19/5). Ini adalah pemilu pertama yang dilakukan Iran usai kesepakatan nuklir dan menjadi pertarungan sengit bagi dua kandidat, Hassan Rouhani yang reformis dan Ebrahim Raisi yang konservatif.

Pemilu kali ini dianggap sangat penting untuk menentukan langkah Iran untuk reformasi sosial dan ekonomi, serta keterlibatannya kembali dengan dunia.

Tempat pemilihan suara mulai dibuka sejak pukul 03.30 waktu Iran. Sebanyak 56 juta warga berhak memilih pemimpin yang tepat untuk negaranya.

"Setiap orang harus memilih dalam pemilihan penting ini, mereka memberikan suara pada dini hari. Nasib negara ditentukan rakyat hari ini," tutur Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, seperti dilansir dari Aljazeera.

Jajak pendapat sendiri akan ditutup pada 13.30 waktu setempat, meskipun demikian, pihak berwenang biasanya memperpanjang pemungutan suara sampai malam hari.

Penghitungan suara sendiri akan dimulai tengah malam dan hasil akhirnya diumumkan dalam waktu 24 usai penghitungan selesai.

Sang Presiden, Hassan Rouhani yang kembali mengajukan diri dalam pemilu ini dinilai telah membawa Iran kembali terbuka pada dunia. Dalam pemerintahan sebelumnya, Rouhani berusaha membangun kembali kondisi ekonomi Iran.

Dia berusaha membingkai pemilu sebagai kebebasan bagi sipil untuk menyerukan suaranya. Selama kampanye, dia mendorong batas-batas, mengkritik penangkapan pemimpin reformis dan aktivis, serta meminta badan keamanan untuk tidak ikut campur dalam pemungutan suara.

Namun, di pemilu ini, Rouhani mendapat lawan cukup kuat dari Ebrahim Raisi. Dia menempatkan dirinya sebagai pembela kaum miskin. Kebalikan dengan Rouhani yang membuat Iran membuka diri, Raisi malah menginginkan perpecahan dengan negara Barat.

Meski demikian, Raisi mengatakan akan tetap mengikuti kesepakatan nuklir. Namun, ekonomi yang merosot jadi senjatanya untuk membuktikan gagalnya upaya diplomatik Rouhani.

"Alih-alih menggunakan tangan muda yang cakap untuk menyelesaikan masalah (ekonomi), dia (Rouhani) malah menempatkan ekonomi kita ke tangan orang asing," seru Raisi.

Sementara itu, Rouhani menanggapinya dengan meminta pemilih mencegah garis keras mengambil alih tuas diplomatik Iran yang sensitif. "Satu keputusan salah dari presiden bisa menyebabkan perang dan keputusan benar bisa mengakibatkan perdamaian," pungkasnya.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Konflik Iran Vs Israel Picu Ekonomi Indonesia Merosot di Bawah 5 Persen, Begini Penjelasannya
Konflik Iran Vs Israel Picu Ekonomi Indonesia Merosot di Bawah 5 Persen, Begini Penjelasannya

Perekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Konflik Iran Vs Israel Ternyata Bukan Penyebab Anjloknya Kurs Rupiah hingga Rp16.000
Konflik Iran Vs Israel Ternyata Bukan Penyebab Anjloknya Kurs Rupiah hingga Rp16.000

Tanpa ada konflik Iran vs Israel, rupiah sudah mengalami depresiasi 3,22 persen.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Ketiban Apes Jika Iran-Israel Perang
Indonesia Bisa Ketiban Apes Jika Iran-Israel Perang

Konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.

Baca Selengkapnya
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu

Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya