Model Inggris tolak jalani pengadilan demi operasi payudara
Merdeka.com - Perempuan asal Inggris Sophie Dalzell dijatuhi hukuman pelayanan masyarakat selama 400 jam sebab menyerang dua polisi wanita pada 2012 lalu. Namun, meski dia masih memiliki waktu 180 jam hukuman tersisa, Sophie ogah melakukannya.
Perempuan berprofesi sebagai model itu mengatakan dia benci melakukan hukumannya itu sebab menurutnya hukuman tersebut terlalu keras untuk dia, seperti dilansir tabloid Daily Star, Selasa (17/6).
Perempuan berusia 20 tahun dari wilayah Cumbria itu mengungkapkan dirinya tidak bisa melanjutkan hukuman itu secara fisik.
"Saya benci, saya benci orang-orang di sana dan saya benci pekerjaan yang mereka ingin saya lakukan," kata Sophie. "Saat ini saya menolak untuk pergi karena saya benci segala sesuatu tentang hal itu."
"Tidak peduli apakah itu dingin atau turun hujan."
"Mereka membuat Anda mengambil sampah, mereka membuat Anda menggali dan mereka membuat Anda menyapu daun-daun. Ini mengerikan," ucap dia. "Mereka membuat Anda bekerja dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00."
"Ini sangat membuang-buang waktu saya seharian dan itu terlalu sulit bagi saya."
Sophie menjadi berita utama pada Juni lalu ketika terungkap dirinya melewatkan pertemuan masa percobaannya sehingga dia bisa memiliki waktu untuk melakukan operasi pembesaran payudara menjadi ukuran 32H.
Namun, dia dipersilakan oleh pengadilan setelah dirinya memberikan sebuah surat dari dokter bedahnya yang mengkonfirmasikan operasinya itu.
Sophie menegaskan hidupnya sebagai seorang model glamor, di mana dia mendapatkan bayaran minimal Rp 9,8 juta untuk setiap pemotretan, berarti tidak terbiasa bekerja keras.
Sophie, yang menghabiskan uang belasan juta untuk perjalanan ke luar negeri dan bedah kosmetik saban tahun, juga mengeluhkan bahwa pengadilan hukuman masa percobaannya telah membuat dirinya tidak bisa berpesta di Ibiza pada tahun ini.
"Saya benar-benar ingin pergi ke Ibiza pada musim panas dan saya telah diberitahu jika saya pergi ke sana daripada menghadiri pertemuan masa percobaan dan pelayanan masyarakat, maka saya akan ditangkap segera setelah saya kembali dan saya akan dimasukkan ke penjara," ucap Sophie, pada Juni lalu.
"Saya masih berpikir tentang melakukannya karena itu adalah sesuatu yang benar-benar saya ingin lakukan dan saya berpikir saya tidak boleh membiarkan semua hal tentang pengadilan ini menghentikan saya," ujar dia.
"Bagi saya, payudara saya dan penampilan saya lebih penting daripada hukum karena karir saya tergantung padanya."
Seorang juru bicara Departemen Kehakiman mengatakan kepada Daily Star jika seseorang sengaja melewati hukuman pelayanan masyarakat mereka, maka mereka akan dipanggil kembali ke pengadilan sehingga dapat memutuskan apa yang harus dilakukan dengan terpidana.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaIni sosok Polwan cantik yang diterjunkan langsung ikut Operasi Damai Cartenz libas KKB Papua. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSheila Marcia menyebut jika saat ini waktu bagi dirinya dan suami untuk membesarkan anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.
Baca SelengkapnyaPasien ini mengalami sembelit sepanjang hidupnya dan obat pencahar tidak mempan mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaBantuan sosial berupa operasi gratis yang bernilai Rp533 juta dari Sido Muncul ini ditujukan untuk 60 penderita bibir sumbing, khususnya bayi dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tak sengaja menjalani prosedut vasektomi karena kelalaian petugas medis. Begini ceritanya!
Baca Selengkapnya