Mengapa Manusia Berkedip dan Bagaimana Jika Mata Tak Berkedip?

Rabu, 8 Februari 2023 07:28 Reporter : Hari Ariyanti
Mengapa Manusia Berkedip dan Bagaimana Jika Mata Tak Berkedip? Ilustrasi berkedip. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pernahkah Anda menonton lomba saling menatap? Sulit untuk menjaga mata tetap terbuka dalam waktu yang lama karena insting alamiah manusia untuk berkedip. Tapi mengapa manusia perlu berkedip?

Ada dua alasannya, menurut juru bicara American Academy of Ophthalmology, Dr. Brenda Pagan-Duran. Pertama, berkedip berfungsi membersihkan partikel dari mata kita.

"Jika ada sesuatu yang asing, (berkedip) membant menyingkirkannya." jelas spesialis mata ini kepada Live Science.

Kedua, mengedip bisa melumasi bola mata. Mata membutuhkan permukaan yang halus agar cahaya dapat fokus dengan baik, sehingga penglihatan tidak menjadi buram. Berkedip melepaskan lapisan air mata — yang sebagian besar terdiri dari air, minyak, dan lendir — untuk menjaga permukaan bola mata tetap halus.

Ini juga mencegah mata mengering, yang bisa membuat tidak nyaman.

"Bila Anda memiliki area kekeringan yang luas, hampir terasa seperti goresan pada kornea Anda," jelas Pagan-Duran, dikutip dari laman Live Science.

Kornea adalah lapisan pelindung luar mata. Jika ada goresan pada korena, akan terasa sangat menyakitkan, karena ada banyak ujung saraf di kornea.

Lapisan air mata juga memasok oksigen ke mata. Pembuluh darah tidak mencapai kornea, tapi lapisan air mata secara langsung mengalirkan oksigen ke mata. Lapisan air mata juga mengandung enzim untuk melawan bakteri dan membantu mencegah mata terinfeksi.

Berkedip juga membantu ketika manusia menangis. Saat menangis, Anda berkedip lebih sering untuk membersihkan air mata. Ini mencegah timbulnya tumpukan air mata yang membuat pandangan menjadi buram.

Berkedip terjadi secara refleks. Tetapi orang juga bisa berkedip dengan sengaja. Pagan-Duran mengatakan, rata-rata orang membutuhkan 400 milidetik untuk berkedip.

Sebagian besar orang berkedip antara 10 dan 20 kali per menit, biasanya sekitar 15 atau 16 kali. Namun ada kalanya orang berkedip lebih sering atau kurang dari rata-rata tersebut. Contohnya Anda mungkin berkedip lebih sering jika merasa ada sesuatu dalam mata Anda.

Alergi, mata merah, dan jenis inflamasi lainnya juga bisa memicu kita berkedip secara refleks. Beberapa orang memiliki kebiasaan gerakan tak sadar, yang membuat mereka sering berkedip, dan stres serta kecemasan juga dapat membuat Anda berkedip lebih banyak, menurut Pagan-Duran.

Jika Anda memiliki masalah penglihatan, Anda mungkin lebih sering berkedip karena mata Anda secara alami mencoba untuk memperbaiki penglihatan yang buram.

Pagan-Duran menjelaskan, jika ada kerusakan pada saraf wajah, yang bertanggung jawab untuk menutup kelopak mata, seseorang mungkin berkedip lebih lambat atau lebih jarang. Kelelahan dan beberapa obat dapat menyebabkan efek serupa.

Saat Anda fokus pada sesuatu seperti menonton film, Anda mungkin akan mengurangi kedipan mata untuk memperkuat fokus. Misalnya, saat membaca, orang cenderung berkedip di akhir kalimat daripada di tengah.

Studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyatakan, orang berkedip lebih sering daripada yang dibutuhkan untuk melumasi mata, yang mungkin untuk memberi otak istirahat sejenak.

"Ini bukan murni bagian teknis untuk melindungi bola mata dan melumasi serta membersihkan partikel," kata Pagan-Duran.

"Ini lebih merupakan masalah kapan, tepatnya, memberikan istirahat mental kecil itu ke otak."

2 dari 2 halaman

Bagaimana jika manusia tak berkedip?

Manusia tidak berkedip karena salah satu matanya tidak terlumasi dengan cukup. Ini bisa menyebabkan iritasi pada mata, seperti dikutip dari laman Funfortainment.

Tidak berkedip dalam waktu lama bisa menyebabkan infeksi pada mata. Itu karena debu tidak bisa dibersihkan dari bola mata sehingga mata bisa terinfeksi.

Selain itu, pandangan juga akan kabur jika kita tidak berkedip dengan cukup.

Di era digital seperti sekarang ini, berkedip juga bisa menjadi proses yang bisa membuat mata relaks dari paparan layar ponsel maupun komputer.

Walaupun manusia berkedip secara refleks, tapi jika kita terlalu fokus pada pekerjaan kita, kita bisa menunda mata kita untuk berkedip.

Ketika kita terlalu lama di depan komputer, mata kita bisa mengalami kemerahan dan tegang, yang bisa menyebabkan sakit kepala. Agar terhindar dari efek negatif tersebut, disarankan untuk berkedip sesering mungkin.

[pan]

Baca juga:
Seperti di Film, Ahli Sebut Wabah Infeksi Jamur Bisa Tulari Manusia Jadi "Zombie"
Berapa Lama Sebenarnya Manusia Bisa Hidup Tanpa Makan dan Minum?
Ilmuwan Temukan Mimpi Buruk Bisa Diredam dengan Alunan Piano
Ilmuwan Temukan Partikel Polusi Udara dalam Organ Vital Janin, Picu Kematian Dini
Ilmuwan China Kembangkan Obat Covid Hirup yang Bisa Lawan Omicron
Cacar Monyet Gejala dan Tanda yang Patut Diwaspadai, Lengkap Cara Mencegahnya
Penelitian: Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Lama di Berbagai Peralatan Rumah
Ilmuwan China Temukan Cara untuk Memperbesar Sel Otak

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini