Melania Trump hanya Ingin Pulang

Merdeka.com - Saat Presiden Donald Trump ngotot menolak hasil pemilihan Presiden dan menggugatnya pada pertengahan November lalu, Ibu Negara Melania Trump menyatakan mendukung langkah suaminya itu. Namun belakangan, sikap Melania berubah: Dia hanya ingin pulang dan segera meninggalkan Gedung Putih.

Bahkan, diam-diam, setelah semua negara bagian menyelesaikan penghitungan resmi, Melania menugaskan seorang utusan mencari tahu apa yang tersedia baginya dalam hal anggaran dan alokasi staf untuk kehidupan pasca-Gedung Putih.

Sementara Presiden sibuk mencari cara untuk tetap tinggal di Gedung Putih, ibu negara menentukan apa yang harus disimpan, apa yang harus dibawa ke kediaman Trump di New York City, dan apa yang harus diberi tag untuk pengiriman ke Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, rumah resmi Trump.

"Dia hanya ingin pulang," kata sumber lain yang mengetahui kondisi pikiran Melania Trump, seperti dikutip CNN.com, Kamis (10/12).

Ditanya bagaimana perasaan ibu negara tentang desas-desus bahwa suaminya mungkin mengumumkan tawaran 2024, sumber itu menambahkan: "Itu mungkin tidak berjalan dengan baik."

Ibu negara diam-diam membawa Marcia Lee Kelly ke staf East Wing-nya pada bulan April sebagai pegawai pemerintah khusus. Dia tidak dibayar dan melayani sebagai sukarelawan, tetapi pekerjaannya sebagai penasihat khusus Melania terbukti sangat membantu karena bulan-bulan yang memudarnya masa jabatan pertamanya.

Kelly sebelumnya menjalankan Kantor Administrasi Gedung Putih dan setelah menjadi jelas bahwa Melania perlu mempersiapkan hidupnya setelah Washington, ibu negara mengatakan kepada Kelly untuk diam-diam bertanya kepada kenalan West Wing dan anggota Kantor Manajemen dan Anggaran apakah ada dana negara yang dialokasikan untuk mantan ibu negara, menurut dua sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

Tapi jawabannya adalah tidak ada. Meskipun ada tunjangan pasca-presiden untuk hal-hal seperti itu untuk mantan presiden, anggaran untuk mendirikan kantor dan staf resmi dan menutupi beberapa biaya perjalanan, tidak ada dari pemerintah untuk ibu negara mana pun. Dia baru akan mendapatkan tunjangan USD20.000 per tahun atau sekitar Rp282 juta jika Donald Trump meninggal.

Warisan Ibu Negara

Proses transisi di Gedung Putih saat ini tengah berlangsung. Staf sedang menginventarisasi barang-barang milik Trump yang akan dibawa dan mana barang yang milik negara.

Melania sendiri lebih fokus mempersiapkan legasinya sebagai ibu negara. Satu hal yang dipertimbangkan adalah membuat buku, meski kemungkinan besar bukan memoar - tulisan pasca Gedung Putih yang merupakan tradisi yang dilakukan sebagian besar ibu negara. Memoar Michelle Obama, "Becoming," dan memoar Laura Bush, "Spoken from the Heart," adalah buku terlaris.

Melania disebut menyiapkan buku yang berpusat pada foto tentang sejarah pelayanan Gedung Putih, atau yang mungkin berpusat pada proyek desain yang telah dia selesaikan saat menjadi ibu negara, menurut sebuah sumber.

"Nyonya Trump fokus pada perannya sebagai ibu negara. Senin dia mengungkapkan upayanya yang terbaru dalam melestarikan Gedung Putih dengan mengumumkan penyelesaian paviliun tenis. Dia juga baru-baru ini meluncurkan karya seni baru di Rose Garden yang baru direnovasi. Kantornya baru saja mengungkapkan dekorasi Natal tahun ini. Jadwalnya tetap penuh dengan tugasnya sebagai ibu, istri, dan ibu negara Amerika Serikat, "kata kepala staf ibu negara Stephanie Grisham kepada CNN.

Pulang ke Mar-a-Lago Florida

Sementara itu, sumber lain seperti dikutip CNN mengatakan, Melania sedang menyiapkan tempat tinggal selanjutnya di Mar-a-Lago, sebuah resor di tepi pantai Florida yang menjadi kediaman resmi Donald Trump dalam KTP-nya setelah pindah dari New York.

Melania ingi memastikan transisi yang mulus keluar dari Washington untuk dirinya sendiri dan putranya yang berusia 14 tahun, Barron, yang satu sumber mengonfirmasi akan menyelesaikan tahun sekolahnya di Florida dan bukan di sekolah swasta pinggiran kota Maryland yang mewah yang dia ikuti selama tiga tahun terakhir.

Sementara Trump belum menyerah, Melania sudah mengawasi pengiriman barang-barang pribadi ke Mar-a-Lago dari Gedung Putih dan penthouse Trump Tower di New York City, sebuah sumber di resor tersebut mengonfirmasi kepada CNN.

Tham Kannalikham, dekorator interior yang disewa Trump pada 2017 untuk mendesain ulang tempat tinggal pribadi eksekutif Gedung Putih ketika mereka pindah, selama beberapa minggu terakhir difokuskan pada "rumah" Trump di Mar-a-Lago, kata sebuah sumber.

Itu termasuk mengawasi lukisan, tekstil baru dan memberikan bantuan untuk pengencangan wajah estetika untuk ruang yang sekarang akan menjadi tempat tinggal permanen keluarga.

Renovasi kecil pada kamar mandi juga sedang berlangsung, meskipun tidak ada hal besar yang dapat dibangun di properti tanpa proses perizinan yang melelahkan, karena Mar-a-Lago adalah bangunan cagar budaya nasional dan proses renovasi membutuhkan izin dari dewan kota yang sangat sulit.

Untuk sebuah keluarga yang dulu tinggal beberapa lantai di penthouse Manhattan, seperti yang tercermin dari kediaman Trump Tower, mereka akan sangat mengurangi ukuran untuk tinggal di Mar-a-Lago, yang merupakan bagian dari alasan ibu negara sekarang menyesuaikan lebih lanjut kamar pribadi, di mana, seperti di Gedung Putih, dia memiliki kamar tidur dan ruang ganti sendiri.

Tempat tinggal Mar-a-Lago memiliki sekitar 3.000 kaki persegi bangunan utama properti, luas yang cukup untuk banyak keluarga, tetapi apartemen studio relatif setelah tinggal di rumah Gedung Putih seluas 55.000 kaki persegi.

"Rasanya seperti tinggal penuh waktu di hotel yang bagus," kata Laurence Leamer, penulis "Mar-a-Lago: Inside the Gates of Power di Donald Trump's Presidential Palace."

"Memang baik-baik saja sebentar, tetapi dapatkah Anda membayangkan Donald Trump hanya duduk-duduk di sana selama enam bulan dalam setahun? Ini akan mulai terasa terkekang dengan sangat cepat."

Belum lagi anggota klub yang akan berseliweran melewati pintu depan mantan Presiden setiap kali mereka berjalan dari kolam ke ruang makan, atau spa ke teras.

"Ini akan menjadi hal yang paling aneh," kata Leamer, yang menyarankan jika Trump sekaya yang dia klaim, dia harus menutup klub dan menjaga seluruh mansion sebagai rumahnya.

Melania memandang Mar-a-Lago sebagai tempat istirahat yang damai dengan sinar matahari, kesendirian, dan perawatan diri.

Melania juga tahu Mar-a-Lago adalah satu-satunya tempat di mana suaminya mungkin menemukan sepotong kedamaian yang kemungkinan besar akan dia butuhkan sekarang karena dia telah menghabiskan empat tahun di depan umum.

"Dia sadar dia bukan tipe mantan Presiden yang akan mundur ke kehidupan tenang menulis memoarnya, atau mengambil lukisan cat minyak," kata salah satu sumber, merujuk pada kebiasaan Barack Obama dan George W Bush pasca Gedung Putih.

Pada hari Sabtu di rapat umum Georgia, Donald Trump mengatakan kepada orang banyak bahwa dia akan menantikan kehidupan pasca-Gedung Putih di Mar-a-Lago.

"Aku akan pergi ke Florida ... aku akan santai saja," katanya.