Lima dari 23 WNI ditangkap di Yaman telah ditemukan
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi, memberikan informasi terbaru mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap pemberontak Houthi di Yaman. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana'a, dan sudah ada lima WNI yang ditemukan.
"Ada informasi terbaru dari KBRI Sana'a, yang ditangkap sekitar 23 orang, dan lima sudah ketemu di penjara Sumailah, Sana'a," kata Menlu Retno di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Menurutnya, lima dari 23 WNI tersebut saat ini telah menuju kedubes di Sana'a, sedangkan 2 WNI sudah dibebaskan kemarin. Sementara itu, pihaknya di Kedubes Sana'a hingga saat ini sedang mengunjungi penjara satu demi satu untuk mencari WNI yang ditangkap.
Menlu Retno menjabarkan total WNI yang berada di Yaman hingga saat ini ada 4.159 orang dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2.626 orang, dan pekerja profesional di bidang minyak dan gas ada 1.488 orang.
"Sedangkan sisanya 45 orang staf termasuk keluarga, enam diplomat, dan sembilan lokal staf," beber Retno, Senin (30/3).
Retno mengungkapkan sebagian besar WNI tinggal di sebelah timur Yaman, dan kebanyakan adalah pelajar.
Sebelumnya, pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yaman Maulana Akbar mengatakan ada 23 warga negara Indonesia ditawan oleh aparat keamanan setempat.
Saat ini situasi di Ibu Kota Sanaa masih darurat karena pemberontak Houthi menguasai Yaman. Sementara serangan Arab Saudi sejak Kamis dini hari membuat situasi makin buruk.
"Saat ini kami mencoba menghubungi pihak pemberontak itu dan informasinya ada yang ditangkap tapi tidak memberi alasan. Saat ini kami hanya bisa berspekulasi mereka ditangkap terkait dengan kelengkapan dokumen. Kami akan menghubungi pihak terkait," kata Maulana Akbar saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (28/3).
Menurut pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima merdeka.com, ada sekitar 4.159 WNI yang tersebar di berbagai wilayah di Yaman, dan sebanyak 141 orang dari 175 yang mendaftar, sudah kembali ke Indonesia.
"Pemerintah Indonesia telah melakukan proses evakuasi bagi WNI secara sukarela untuk kembali ke Indonesia sejak Februari kemarin. Hingga saat ini kami masih membuka pendaftaran, silakan ke KBRI di Yaman untuk mendaftar," tulis pernyataan pers tersebut, Jumat (27/3).
Direktur Perlindungan Warga negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ibu Kota Sanaa masih berusaha berkoordinasi dengan otoritas setempat buat membebaskan para WNI yang ditahan itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan
Baca SelengkapnyaMomen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaSaat kapal mulai meninggalkan Pulau Wakatobi, warga desa yang mengantar hingga dermaga pun melambaikan tangan mereka.
Baca SelengkapnyaWN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi
Baca SelengkapnyaKetiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca Selengkapnya