Lampaui Rusia & Jepang, Indonesia Diprediksi Punya 75,8 Juta Kelas Menengah Pada 2030
Merdeka.com - Lebih dari satu miliar orang Asia akan termasuk dalam kelompok kelas menengah global pada 2030, menurut penelitian dari World Data Lab, seperti dilansir laman Bloomberg, pekan lalu. Dari penelitian itu terlihat Indonesia diprediksi akan memiliki 75,8 juta penduduk kelas menengah pada 2030.
Penelitian ini memperkirakan pandemi Covid-19 hanya menjadi hambatan sementara bagi tumbuh pesatnya perekonomian dunia.
Kelas menengah yang dikategorikan sebagai mereka yang pengeluarannya per kapita mencapai USD 11 (Rp 156.000) hingga USD 110 per hari (Rp 1,56 juta) per hari saat ini jumlah ada 3,75 miliar. Kelas ini diproyeksikan akan terus tumbuh hingga 2030 dengan India dan China--sebagai dua negara paling banyak penduduknya di dunia-- mencakup tiga per empat dari 1 miliar kelas menengah global.
©World Data LabDari grafik di atas, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan jumlah penduduk kelas menengah terbanyak di Asia dengan angka 75,8 juta melampaui Rusia dan Jepang.
Di urutan kedua ada Pakistan (59,5 juta), ketiga Bangladesh (52,4 juta), keempat Filipina (37,5 juta) dan kelima Mesir (29,6 juta).
Negara Asia saat ini sudah mencakup lebih separuh kelas menengah dunia tapi dari jumlah yang ada hanya 41 persen dari mereka yang paling banyak berbelanja. Angka ini diharapkan melebihi 50 persen pada 2032.
China, India, dan Amerika Serikat diprediksi akan tetap menjadi tiga negara teratas jumlah kelas menengah terbanyak, menurut World Data Lab. Lambannya pertumbuhan populasi atau bahkan jika negatif di negara ekonomi maju maka akan membuat jumlah kelas menengah menyusut. Hal itu terjadi di negara seperti Jepang, Jerman, Italia, dan Polandia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.
Baca SelengkapnyaSebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca Selengkapnya