Krisis Anggaran Militer, Lebanon Bikin Tur Helikopter bagi Turis
Merdeka.com - Libanon kini tengah dilanda krisis ekonomi terparah dalam sejarah modern menurut Bank Dunia. Hiperinflasi membuat pound Lebanon kehilangan lebih dari 90 persen nilainya dalam waktu kurang dari dua tahun dan lebih dari setengah populasi terjerumus dalam jurang kemiskinan.
Ibu Kota Beirut sekarang menjadi kota termahal ketiga di dunia, menurut Survei Biaya Hidup Mercer 2021.
Di tengah krisis ekonomi ini, orang-orang dan institusi negara terpaksa berimprovisasi dengan cara-cara baru dan tidak konvensional untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Militer Libanon kini menawarkan tur helikopter kepada wisatawan demi mendapat dana pemeliharaan.
Dilansir dari laman Aljazeera, Senin (20/9), turis maupun warga Lebanon dapat mendaftar untuk perjalanan selama 15 menit di situs web militer. Tur ini disebut sebagai cara untuk melihat "Lebanon… dari atas".
Tur dengan helikopter R44 Robinson "Raven" – biasanya disediakan untuk pilot pelajar di tahun pertama pelatihan mereka. Jalan-jalan di udara ini berangkat dari pangkalan udara Rayak dan Amchit dan menawarkan pemandangan yang indah.
Terlepas dari dukungan militer AS yang signifikan, krisis ekonomi telah mempersulit militer mempertahankan anggarannya untuk peralatan, pemeliharaan, dan pengadaan.
Bulan lalu Panglima Angkatan Darat Jenderal Joseph Aoun memperingatkan, krisis ekonomi – sebagian disebabkan korupsi dan pemborosan pemerintah selama beberapa dekade – akan segera menyebabkan kehancuran semua lembaga negara, termasuk tentara.
Pemerintahan Libanon tidak berfungsi selama 13 bulan setelah ledakan besar di pelabuhan Beirut pada Agustus 2020 – yang menewaskan lebih dari 200 orang dan menghancurkan sebagian besar kota – sampai kabinet baru akhirnya terbentuk minggu lalu.
Cadangan uang tunai mata uang asing telah menurun, menyebabkan kekurangan bahan bakar, listrik dan obat-obatan.
Sementara itu, militer Lebanon menargetkan sekitar 1.000 jam penerbangan liburan tahun ini. Setiap perjalanan akan memakan biaya USD 150 (setara Rp. 2,1 juta), yang berarti program ini dapat meraup dana USD 300.000 (Rp 4,2 miliar) di akhir tahun.
Seorang tentara Lebanon sekarang hanya menghasilkan USD 90 (Rp 1,2) per bulan – turun dari hampir USD 850 (Rp. 12,1 juta) sebelum krisis.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Helikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaVIDEO Detik-Detik 2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan Lalu Jatuh Saat Latihan, 10 Tentara Tewas
Baca SelengkapnyaKeduanya menaiki helikopter dan melihat langsung situasi Pelabuhan Merak melalui pantauan udara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Helikopter ditemukan dalam kondisi hancur. Tiga penumpang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHelikopter Mi-8-MTV yang sedang melakukan penerbangan latihan militer itu jatuh dalam posisi terbalik saat melakukan pendaratan darurat.
Baca SelengkapnyaInformasi diperoleh, helikopter milik PT IWIP jenis bel 429 PK – SWS membawa satu penumpang dan dua kru.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca Selengkapnya