Kapal selam tanpa awak mulai dikerahkan buat cari MH370
Merdeka.com - Pesawat Malaysia Airlines MH370 kini sudah hilang selama lima pekan sejak terakhir kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara pada 8 Maret lalu.
Peluang untuk menemukan puing MH370 di permukaan laut Samudera Hindia kini makin memudar.
Kepala tim pencari gabungan Australia Angus Houston hari ini mengatakan kini saatnya mengerahkan kapal selam tanpa awak Bluefin 21 buat pertama kalinya untuk mencari MH370. Kapal selam itu akan beroperasi secepatnya.
"Kita sudah tidak menerima sinyal ping selama enam hari. Kini saatnya mencari ke bawah laut," kata dia dalam jumpa pers di Kota Perth, Australia, seperti dilansir BBC, Senin (14/4). Pencarian sinyal ping lewat alat pendeteksi sinyal dihentikan hari ini.
Houston mengingatkan pencarian menggunakan kapal selam tanpa awak bisa memakan waktu berhari-hari dan tanpa hasil.
Houston mengatakan kapal selam tanpa awak itu perlu waktu 24 jam buat menjalankan sekali misi pencarian. Waktu dua jam diperlukan untuk menyelam, 16 jam buat mencari di dasar laut, dan dua jam lagi buat kembali naik ke permukaan, lalu empat jam untuk mengunduh data.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapal pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu hangus dilalap si jago merah pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaKapal itu itu membawa 50 kota suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
Baca Selengkapnya