Iran mau ambil Rp 5 triliun, Jerman perketat aturan penarikan dana tunai
Merdeka.com - Otoritas bank sentral Jerman menetapkan perubahan kebijakan pengawasan terhadap aliran uang tunai dari dan ke negara tersebut. Langkah ini menyikapi upaya penarikan dana besar-besaran oleh Iran, serta tekanan dari AS dan negara-negara sekutu terhadap transaksi ekonomi Negeri Persia.
Dikabarkan Iran ingin menarik sekitar 300 juta euro (setara Rp 5 triliun) yang ditanam di European-Iranian Trade Bank menjelang pemberlakuan sanksi-sanksi baru Amerika.
Di lain sisi, sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia pada Minggu (5/8), otoritas perbankan di Jerman sedang mengkaji permintaan itu.
Perubahan syarat dan ketentuan bisnis yang akan mulai berlaku tanggal 25 Agustus ini memungkinkan Bundesbank--bank sentral Jerman memblokir pemindahan uang tanpa jaminan, dikarenakan hal itu dinilai sebagai transaksi yang melanggar sanksi keuangan atau aturan pencucian uang.
Duta Besar Amerika Richard Grenell mengatakan negaranya berterima kasih kepada pemerintah Jerman, "karena mengakui perlunya bertindak. Aktivitas Iran yang mengganggu di seluruh Eropa menjadi keprihatinan bersama."
Sementara itu, beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Garda Revolusi Islam Iran diperkirakan akan segera memulai latihan angkatan laut masif, yang dapat menunjukkan kemampuannya untuk menutup Selat Hormuz, saluran penting untuk pasokan energi global via Teluk Persia.
Ditambahkan oleh pejabat terkait, yang mengaku dekat dengan sumber penilaian terbaru dari gerakan pasukan Garda Revolusi, bahwa latihan tersebut kemungkinan dimulai dalam waktu dekat.
"Kami menyadari peningkatan operasi angkatan laut Iran di Laut Arab, Selat Hormuz dan Teluk Oman. Kami memantau dengan seksama, dan akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di saluran air internasional itu," ujar Kapten William Urban, juru bicara utama Komando Pusat AS, sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis 2 Agustus.
Selat Hormuz sendiri menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Biro Informasi Energi AS menyebutnya sebagai titik pengawasan transit minyak Bumi paling penting di dunia, di mana 20 persen dari total perdagangan migas global berjalan melalui selat yang lebarnya sekitar 30 mil (setara 48 kilometer) pada titik tersempitnya.
Reporter: Afra Augesti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaKemenperin Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Industri Makanan dan Minuman, Uangnya Untuk Ini
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaNaas Uang Rp7,8 Miliar Milik Pengusaha di Surabaya Raib usai Ditipu, Begini Modusnya
Korban pun terpaksa menuruti permintaan penipu dengan mentransfer uang miliknya hingga uang perusahaan.
Baca Selengkapnya10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya