Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hitung cepat tunjukkan Netanyahu kembali menangkan pemilu Israel

Hitung cepat tunjukkan Netanyahu kembali menangkan pemilu Israel PM Israel Benjamin Netanyahu. (c) kaosenlared.net

Merdeka.com - Pemilihan sela Israel digelar Selasa (17/3) untuk memperkuat dukungan pada pemerintahan Partai Likud yang kehilangan sekutu akhir tahun lalu. Hasil dari hitung cepat maupun exit poll Channel 2 TV menunjukkan partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu kembali mendapat mandat rakyat untuk memerintah.

Surat kabar the New York Times, Rabu (18/3) menunjukkan Likud memperoleh 27-28 kursi parlemen dari total 120 yang diperebutkan. Lewat akun Twitternya, Netanyahu mengklaim berhasil memenangkan pemilu. Hasil hitung cepat berbeda dari jajak pendapat pekan lalu yang mengatakan oposisi akan singkirkan Likud. "Ini kemenangan besar bagi Likud dan rakyat Israel," tulisnya.

Namun kemenangan ini belum tentu mengamankan posisi Netanyahu. Soalnya Serikat Zionis, koalisi gabungan Partai Buruh, Hatnua, dan beberapa partai sosialis lainnya, kemungkinan memperoleh 26 kursi.

Analis mengatakan Netanyahu harus segera mengamankan dukungan partai-partai sayap kanan. Politikus yang sudah tiga kali menjabat perdana menteri itu dua hari lalu mengeluarkan pernyataan kontroversial bila terpilih kembali. Dia berjanji mengerahkan segala upaya menggagalkan berdirinya negara Palestina yang berdaulat.

"Kami akan terus mengupayakan penyatuan seluruh wilayah Yerusalem (untuk Israel) sehingga tidak mungkin terpecah-pecah lagi," kata Netanyahu.

Ketika ditanya wartawan, apakah artinya Netanyahu tidak ingin ada Palestina yang berdaulat, dia menjawab "tentu saja."

Tanda kemenangan Netanyahu tidak disambut gembira oleh negara-negara lain. Bahkan penasehat politik Amerika Serikat, David Axelrod, mengkritik cara Netanyahu menarik simpati pemilih dengan retorika anti-Palestina.

"Pidato terakhirnya mungkin membantunya memenangkan pemilu. Tapi apa harga yang harus dibayar," tulis Axelrod melalui akun Twitternya.

Gidi Grinstein, peneliti dari Reut Institute, lembaga kajian keamanan Israel mengatakan Netanyahu dan Likud tidak bisa mengabaikan realitas bahwa Palestina semakin mendapat dukungan global.

"Pada akhirnya tidak mungkin seorang pemimpin Israel mengabaikan solusi dua negara," kata Gidi.

Berita Pemilu lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com

Pemimpin Serikat Zionis, Yitzhak Herzog, belum mengakui kekalahan. Selisih suara yang tipis menurutnya masih memberi peluang Partai Buruh dan kalangan politikus kiri untuk mengubah kebijakan Israel.

Kelompok sosialis adalah pendukung solusi dua negara, serta mengembalikan peta wilayah Israel pada perjanjian 1967. Artinya blokade Jalur Gaza bisa diakhiri.

"Justru ini merupakan capaian menggembirakan. Partai Buruh cukup lama tidak mendapat suara signifikan sejak 1992. Kini aspirasi rakyat adalah pemerintah yang memiliki visi sosial lalu berdamai dengan negara tetangga," kata Herzog mengomentari hasil hitung cepat.

Kursi parlemen (Knesset) hanya 120, tapi jumlah partai di Israel bejibun. Mustahil ada yang bisa merebut 61 kursi untuk membentuk pemerintahan mandiri tanpa koalisi.

Karena itu, setelah pemilu dua partai pemenang akan dipanggil Presiden Reuven Rivlin. Netanyahu dan Herzog akan diminta bernegosiasi membentuk pemerintahan. Skenario itu nyaris mustahil, karena Netanyahu dan Likud hanya mau membangun koalisi dengan partai agama garis keras.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya

Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.

Baca Selengkapnya
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Katanya
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Katanya

Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya

Baca Selengkapnya
Israel Curi 800 Hektar Tanah Rakyat Palestina di Tepi Barat
Israel Curi 800 Hektar Tanah Rakyat Palestina di Tepi Barat

Ratusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Menteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh
Menteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh

Menteri Israel Serukan Eksekusi Tahanan Palestina karena Alasan Penjara Sudah Penuh

Baca Selengkapnya
VIDEO Sambil Tersenyum dan Tertawa, Netanyahu Berdalih Pasukan Israel 'Tak Sengaja' Bunuh Tujuh Pekerja Kemanusiaan di Gaza
VIDEO Sambil Tersenyum dan Tertawa, Netanyahu Berdalih Pasukan Israel 'Tak Sengaja' Bunuh Tujuh Pekerja Kemanusiaan di Gaza

Tonton video Netanyahu berdalih di slide terakhir artikel ini.

Baca Selengkapnya
Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza

Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.

Baca Selengkapnya
Mantan Pimpinan Militer Israel Akui Negaranya Kalah Perang Lawan Hamas, Netanyahu Harus Dilengserkan
Mantan Pimpinan Militer Israel Akui Negaranya Kalah Perang Lawan Hamas, Netanyahu Harus Dilengserkan

Israel juga berencana menarik seluruh pasukan daratnya di Gaza dan menggencarkan serangan udara.

Baca Selengkapnya
Dukung Usulan Netanyahu, Parlemen Israel Tolak Pendirian Negara Palestina
Dukung Usulan Netanyahu, Parlemen Israel Tolak Pendirian Negara Palestina

Knesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.

Baca Selengkapnya