Hasil Uji Coba Memuaskan, Brasil Siap Luncurkan Vaksin Buatan China Tahun Ini
Merdeka.com - Gubernur Negara Bagian Sao Paulo, Brasil, pada Rabu kemarin mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 buatan China di Brasil telah menunjukkan hasil yang “sangat positif”, dan kampanye vaksinasi yang meluas dapat dimulai paling cepat bulan Desember.
Brasil adalah satu dari enam negara yang ikut ambil bagian melakukan uji coba vaksin CoronaVac, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech.
Vaksin CoronaVac menghasilkan kekebalan pada 98 persen penerima di atas 60 tahun, tanpa efek samping merugikan yang dilaporkan sejauh ini, kata Gubernur Joao Doria.
“Hasilnya sangat positif, kami akan segera dapat mengimunisasi orang Brazil di Sao Paulo dan di seluruh negeri dengan vaksin CoronaVac,” jelasnya dalam konferensi pers, seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/9).
Sinovac bekerja sama dengan pusat penelitian kesehatan umum Brasil, Institut Butantan untuk melakukan uji coba tahap kedua dan ketiga dari vaksin Covid-19 di Brasil.
Kesepakatan itu memberi hak bagi Institut Butantan untuk memproduksi 120 juta dosis vaksin.
Namun CoronaVac kini terjebak dalam persaingan politik di Brasil.
Presiden Jair Bolsonaro yang pemerintahannya memiliki hubungan tegang dengan China mengkritik vaksin tersebut dan mengecam Doria, pemimpin oposisi, karena mendukungnya.
Brasil memiliki jumlah kematian tertinggi kedua setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 127.000 orang meninggal dan 4,1 juta orang positif.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaTerobosan Baru Dunia Medis, Obat China Ampuh Sembuhkan Kanker Paru-Paru
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sang kakek mencari solusi setelah melihat cucunya yang berusia lima tahun tak bisa lepas dari ponsel.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaSandiaga meminta bukti kecurangan harus segera dilaporkan kepada aparat agar menjadi sekedar tuduhan.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPelabuhan Chancay akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaAlat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".
Baca Selengkapnya