Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerilyawan Maois tolak gencatan, konflik di Filipina bertambah

Gerilyawan Maois tolak gencatan, konflik di Filipina bertambah Pemberontak Maois Filipina. ©Reuters

Merdeka.com - Pemerintah Filipina kemarin, Minggu (28/5) secara resmi membatalkan perundingan damai dengan gerilyawan komunis. Pemerintah merasa negosiasi gagal lantaran pemberontak meminta pejuang mereka untuk meningkatkan serangan di tengah kekerasan dan darurat militer di wilayah selatan.

"Keputusan kami buat untuk tidak melakukan perundingan putaran kelima dengan mereka (pemberontak)," tutur Kepala Negosiator Pemerintah Jesus Dureza usai melakukan konsultasi tertutup selama hampir 10 jam, seperti dilaporkan stasiun televisi Aljazeera, Senin (29/5).

"Tidak ada alasan kuat bagi kami mengubah keputusan itu," imbuhnya.

Dureza menyebutkan Manila secara formal menarik diri dari perundingan damai dengan para pemberontak. Menurut dia, ini sudah lima kali perundingan damai digelar usai kembali dibuka pada Agustus lalu. Perundingan ini antara pemerintah dengan komunis.

Menurut dia, pembicaraan ini dilakukan dengan maksud menangani isu-isu pemberontakan, sebagai dasar dari gencatan senjata gabungan, reformasi sosial dan ekonomi, serta isu-isu hak asasi manusia.

Rencananya perundingan dilakukan di sebuah resor di Belanda, tepat saat pertempuran meletus pada Minggu antara pasukan pemerintah Filipina dnegan pejuang berbaiat Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di selatan. Akibat pertempuran itu, korban tewas mendekati 100 jiwa setelah hampir sepekan serangan terjadi.

Namun, sehari sebelumnya, Dureza sudah menghentikan perundingan tersebut. Dia mengatakan keberatan dengan komunis karena memberitahukan pejuang mereka untuk mengintensifkan serangan. Perintah itu merupakan tanggapan atas pernyataan darurat militer Presiden Rodrigo Duterte di beberapa bagian negara tersebut.

Dan pada Ahad, Dureza memutuskan perundingan tidak akan dilanjutkan hingga ada indikasi lingkungan kondusif untuk tercapainya perdamaian adil dan berkelanjutan.

"Saya memutuskan tidak melanjutkan perundingan damai sampai ada indikasi ingin menciptakan lingkungan kondusif demi tercapainya perdamaian berkelanjutan," ucapnya.

Meski demikian, ini bukan penarikan resmi proses perdamaian di Filipina, katanya.

Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer pada Selasa pekan lalu di sepertiga wilayah bagian selatan Filipina. Keputusannya itu untuk 'memadamkan' apa yang dia sebut ancaman dari para militan Maute, kelompok ekstremis berbaiat ke ISIS.

Menurut para pemberontak komunis, deklarasi mantan Wali Kota Davao itu sebagai perintah bagi mereka untuk melakukan serangan lebih giat kepada para teroris, termasuk di wilayah selatan.

"Kami telah merekomendasikan kepada pimpinan kita untuk mempertimbangkan kembali perintah tersebut, namun kita memerlukan waktu," jelas negosiator pemberontak, Fidel Agcaoili.

Pemberontakan komunis di Filipina dimulai pada 1968. Hal ini merupakan salah satu pemberontakan terlama di dunia yang telah menewaskan sekitar 30 ribu jiwa.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi

Kedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban

Baca Selengkapnya
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah

Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia

Baca Selengkapnya
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya
Jelang Putusan MK Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup, Berikut Rute Pengalihan Arusnya

Masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Sikapi Dampak Konflik Timur Tengah, Masyarakat Diminta Percaya pada Pemerintah: Jangan Percaya Hoaks
Sikapi Dampak Konflik Timur Tengah, Masyarakat Diminta Percaya pada Pemerintah: Jangan Percaya Hoaks

Masyarakat jangan sampai terjebak kepentingan tertentu di balik isu konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Gerindra Komunikasi dengan Partai Koalisi Ganjar dan Anies: Ajakan Kami Tak Bertepuk Sebelah Tangan
Gerindra Komunikasi dengan Partai Koalisi Ganjar dan Anies: Ajakan Kami Tak Bertepuk Sebelah Tangan

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi Prabowo-Gibran dengan ketum partai koalisi 01 dan 03 berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya