Erdogan: Saya percaya bahwa komplotan kudeta tidak akan berhasil!
Merdeka.com - Militer Turki mengklaim telah berhasil merebut kekuasaan dari tangan Presiden Reccep Tayyip Erdogan. Namun Erdogan tak mau kalah, dia tetap ingin menjadi orang nomor satu di Turki.
Koresponden AFP melaporkan ledakan kuat di Ankara terjadi sekitar Pukul 01.00 waktu setempat. Belum diketahui, jelas apa yang menyebabkan ledakan.
Jika berhasil, penggulingan Presiden Tayyip Erdogan, yang telah memerintah Turki sejak tahun 2003, akan berjumlah salah satu perubahan terbesar dalam kekuasaan di Timur Tengah di tahun.
"Kami akan mengatasi hal ini," kata Erdogan dikutip dari Channelnewsasia.com, Sabtu (16/7).
Erdogan merasa percaya diri bahwa rakyat Turki masih menginginkannya memimpin. Namun saat ini, para militer Turki dan sejumlah rakyat telah turun ke jalan-jalan. Bahkan, jet tempur diketahui terbang rendah.
"Saya pasti percaya bahwa komplotan kudeta tidak akan berhasil. Saya mendesak rakyat Turki untuk berkumpul di alun-alun publik dan bandara. Saya tidak pernah percaya pada kekuatan yang lebih tinggi dari kekuatan rakyat," kata Erdogan.
Erdogan mengatakan, dia masih presiden dan petinggi militer Turki menjanjikan, komplotan yang menginginkan kudeta akan membayar mahal peristiwa ini. Sebuah sumber di kalangan presiden mengatakan, Erdogan berada di lokasi yang aman sesuai protokol pemerintah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnya