Dua Pilot Pesawat Ethiopian Airlines yang Ketiduran Diberhentikan
Merdeka.com - Dua pilot Ethiopian Airlines yang ketiduran saat menerbangkan pesawat dari Sudan menuju Ethiopia diberhentikan sementara sembari menunggu penyelidikan, seperti dilaporkan kantor berita pemerintah Ethiopia, FANA pada Jumat.
Kedua pilot itu gagal mendaratkan pesawat yang diterbangkan dari Khartoum menuju Addis Ababa karena ketiduran dan pesawat melewati batas ketinggian untuk mendarat.
Pesawat Boeing 737 dengan kapasitas 154 kursi penumpang itu terbang hampir dua jam, padahal menurut data dari situs Flight Radar 24, rata-rata durasi terbang dengan rute Khartoum-Addis Ababa iitu 1 jam dan 29 menit.
Menurut Aviation Herald, menara pemantau lalu lintas udara (ATC) berusaha menghubungi kru pesawat berulang kali tapi gagal.
Data menunjukkan pesawat itu terbang di ketinggian 37.000 kaki dan menyalakan fitur autopilot. Saay pesawat terbang di atas landasan pacu, autopilot mati dan membunyikan alarm yang membangunkan kedua pilot tersebut.
Setelah menyadari bahwa pesawat melampaui landasan pacu, pilot mengambil kendali dan mendaratkan pesawat dengan selamat 25 menit setelah melewati landasan pacu untuk pertama kalinya.
"Tindakan korektif yang tepat akan diambil berdasarkan hasil investigasi. Keselamatan selalu menjadi dan akan terus menjadi prioritas pertama kami," jelas Ethiopian Airlines dalam situs webnya, dikutip dari Al Arabiya, Minggu (21/8).
Pakar penerbangan, Alex Macheras menyebut pilot yang kelelahan bukan hal baru. Hal ini menurutnya menjadi salah satu bahaya paling signifikan terhadap keselematan udara.
Macheras menyebut insiden Ethiopian Airlines tersebut "sangat mengkhawatirkan".
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaKemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1985, Japan Airlines mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan 520 orang penumpang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.
Baca Selengkapnya