Demonstran serukan Obama buang Al-Quran
Merdeka.com - Demonstrasi mendesak Presiden Amerika Serikat menyelesaikan persoalan negara mulai bermunculan. Kali ini datang dari para veteran Perang Dunia II. Mereka menyuruh Obama membuang Al-Quran dan bangkit dari berlutut.
Situs stuff.co.nz melaporkan, Senin (14/10), para veteran ini menuduh Obama telah menjadi seorang muslim. "Saya menyerukan agar mengobarkan revolusi tanpa kekerasan dan menuntut presiden membuang Al-Quran, berdiri, dan berhenti menadahkan tangan ke atas," ujar juru bicara demonstran Larry Klayman.
Protes ini juga bagian dari ditutupnya sebagian besar kantor pemerintah akibat tidak adanya kesepakatan soal anggaran belanja negara dari dua partai yakni Republik dan Demokrat.
Selain itu para veteran ini juga menuduh Obama menggunakan tentara untuk kebijakan politiknya.
Gedung Putih menyatakan Republik bertanggung jawab atas semua penutupan kantor pemerintah lantaran tidak setuju dengan program Obamacare dan kelanjutan pelbagai kebijakan.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Presiden Soeharto lakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pasca Bung Karno dilengserkan.
Baca SelengkapnyaSebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Baca SelengkapnyaHabiburrahman menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar apabila kepala negara memihak dan kampanye untuk salah satu paslon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
George Washington adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengklaim hubung Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sangat dekat dalam semua bidang,
Baca SelengkapnyaSurvei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaPresiden Amerika Serikat Joe Biden melalui saluran telepon pada Jumat (22/3) mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaPengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaPemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.
Baca Selengkapnya