Budaya rasis di industri multi kultural
Merdeka.com - Rasisme dalam dunia mode bukan hal baru, namun menjadi penting di tengah perubahan sosial zaman modern tengah berusaha menghapus perdebatan soal perbedaan. Bahkan berupaya meningkatkan toleransi pada setiap jiwa atas pentingnya hak asasi.
Namun ada saja sebagian kecil orang belum peka pada masalah ini dan perkara perbedaan warna kulit menjadi yang paling banyak terjadi. Dilansir dari surat kabar the Huffington Post (2/4), super model Jourdan Dunn angkat bicara soal perlakuan rasis dia terima.
Dia pernah ditolak oleh sebuah agensi model dengan alasan desainer sudah malas mempekerjakan model-model kulit hitam. Bahkan seorang penata rias malas mendandani dia lantaran kulitnya kegelapan dan dia tidak bisa memulas warna-warna kosmetik untuk Dunn. Ini sangat rasis. Meski demikian Dunn bukan orang yang mudah patah semangat. Demi buah hatinya berusia tiga tahun, dia mengatakan mampu dihina sekalipun.
Majalah mode Numero asal Prancis sempat membuat banyak pegiat anti rasis marah sebab dalam halaman busana menampilkan judul ratu Afrika namun memakai model berkulit putih yang dirias agak kehitaman. "Ini benar-benar penghinaan pada benua hitam," tulis surat kabar Huffington Post (27/2).
Mengetahui letak kesalahannya, majalah itu akhirnya melayangkan permintaan maaf dimuat dalam majalah itu.
Salah satu masuk dalam rasisme ternyata Harpers Bazaar edisi Indonesia. Majalah ini mendapat kritikan tajam lantaran dalam halaman mode menampilkan gaya busana Yahudi Ortodoks. Penulis Lauren Leibowitz dari surat kabar the Huffington Post (2/5) mengulas gambar itu.
Halaman tersebut memperlihatkan seorang lelaki berpakaian ala Yahudi dengan kippah atau topi khas Yahudi dan perempuan pasangannya, diperankan oleh model. salah satu ilustrasi menggambarkan mereka melucuti busana dan menjadi setengah telanjang. Pemotretan dilakukan di salah satu kota di Belgia.
Foto-foto ini menjadi sorotan lantaran penggunaan simbol-simbol Yahudi masuk ke halaman mode dan alur cerita sarkas keduanya digambarkan bertemu di jalan lalu berakhir di kamar. Ini dituding penggambaran yang salah dan tidak patut pada Yahudi Ortodoks. Pemotretan ini dilakukan oleh juru foto perempuan dari Indonesia Nicoline Patricia.
Harpers Bazaar Indonesia sendiri belum berkomentar apa pun soal halaman modenya itu. Banyak menganggap majalah itu menggunakan Yahudi sebagai lelucon.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah dan asal usul baju kurung serta perkembangannya dalam industri fashion di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada abad ke-15, dunia Barat mengalami perubahan dalam gaya berpakaian dengan munculnya tren kerah pada pakaian. Simak Selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaAkultruasi adalah wujud perkembangan budaya yang dinamis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mumi memiliki daya tarik yang tak terbantahkan dalam budaya saat ini, Sejumlah besar mumi tertua yang telah ditemukan terawetkan melalui beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaPakaian adat ini menjadi identitas utama bagi masyarakat Riau dan Kepri serta memiliki keunikan dan mengandung nilai-nilai kebudayaan tinggi.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaTrend dan gaya dari masa lalu kini sedang mengalami kebangkitan dan menarik minat generasi muda. Mari lihat apa saja yang menjadi tren pada tahun 80-an!
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPihak cenderung menolak praktik budaya dan kearifan lokal seringkali belum memahami agama dengan komprehensif.
Baca Selengkapnya