Bisakah Sebuah Asteroid Menghancurkan Bumi? Ilmuwan Punya Penjelasannya
Merdeka.com - Lebih dari 160 juta tahun dinosaurus menguasai Bumi. Namun masa dinosaurus berakhir ketika sebuah asteroid sebesar 10 kilometer menghantam Bumi sekitar 66 juta tahun lalu.
Gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, hingga bencana iklim terjadi setelah hantaman itu. Akhirnya 75 persen makhluk hidup di Bumi punah. Namun di tengah kepunahan itu, Bumi tetap bertahan.
Berbagai pertanyaan pun muncul, seperti apakah Bumi dapat bertahan dalam kiamat asteroid? Apakah batu luar angkasa dapat menghancurkan Bumi? Jika Bumi memiliki makhluk hidup setelah hantaman asteroid yang memusnahkan dinosaurus, lalu apa yang dapat menghancurkan Bumi?
Jawaban singkatnya adalah benda yang sama besar dengan Bumi dapat saja menghancurkan Bumi. Namun hantaman benda besar itu juga mungkin tidak akan menghancurkan Bumi, sebab Bumi pernah dihantam dengan benda luar angkasa sebesar Planet Mars.
“Sebuah objek yang lebih besar dari Mars menghantam Bumi pada awal sejarahnya dan membuat bulan, tanpa menghancurkan Bumi,” jelas profesor ilmu atmosfer dan kelautan di Universitas Colorado, Brian Toon, dikutip dari laman Live Science, Senin (10/10).
Toon menjelaskan Bumi pernah ditabrak planet sebesar Mars bernama Theia 4,5 miliar tahun lalu. Tabrakan itu meluncurkan puing-puing berbatu ke luar angkasa yang akhirnya menyatu dan membentuk bulan.
Ilmuwan berteori jika tubrukan itu menyatukan inti dan mantel Planet Theia bersama dengan Bumi. Meski tidak menghancurkan Bumi, namun ilmuwan menjelaskan di saat tubrukan itu Bumi memiliki makhluk hidup, maka tubrukan itu akan memusnahkan seluruh makhluk hidup.
Tubrukan dari planet berukuran Mars yang memiliki lebar 6,700 kilometer atau 500 kali lebih besar daripada asteroid pemusnah dinosaurus itu tidak dapat menghancurkan Bumi. Namun, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) menjelaskan sebuah asteroid berdiameter 140 meter dan mengorbit Bumi dalam jarak 7,4 juta kilometer dapat menyapu bersih seluruh kota di Bumi.
Gerrit L. Vershcuur, seorang astrofisikawan dari Rhodes College, AS menjelaskan peradaban di Bumi dapat punah karena tubrukan asteroid sebesar 1 kilometer karena menyebabkan bencana iklim global. Dia menjelaskan jika Bumi ditabrak asteroid yang memusnahkan dinosaurus, maka tubrukan itu mampu memusnahkan manusia dan spesies lain.
“Secara umum, dampak awal tubrukan menciptakan bola api besar yang membunuh siapa saja yang bisa melihatnya. Kemudian debu dari tumbukan dan asap dari kebakaran menyelimuti Bumi, menjerumuskan planet kita ke dalam apa yang disebut musim dingin tumbukan,” jelas Vershcuur.
Debu dan gas beracun akan menutupi awan sehingga cahaya matahari tidak dapat menembus Bumi. Tanaman pun mati karena tidak bisa melakukan fotosintesis. Setelah tanaman mati, hewan-hewan pun akan mati. Namun hewan kecil dan hewan yang tinggal di tanah dapat bertahan hidup dari semua itu.
Sebab itu NASA dan badan antariksa lainnya menganggap serius pada ancaman tubrukan asteroid luar angkasa. Mereka mengawasi benda berbahaya yang dapat mengancam Bumi.
Kabar baiknya adalah NASA dan badan antariksa lainnya belum menemukan benda luar angkasa yang dapat mengancam Bumi, setidaknya untuk 100 tahun ke depan. Namun jika sebuah benda luar angkasa mengancam Bumi, maka NASA sudah mempersiapkan diri seperti melakukan uji coba perubahan lintasan seperti yang dilakukan September lalu.
Saat itu, NASA menabrakkan pesawat luar angkasa tak berawaknya ke asteroid Dimorphos. NASA berharap jika lintasan asteroid sebesar 160 meter itu dapat berubah.
Meski Dimorphos tidak mengarah ke Bumi, namun melalui misi Tes Pengalihan Asteroid Ganda (DART), NASA berharap dapat mengubah lintasan asteroid lain sebagai sarana pertahanan planet.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa burung tidak ada yang bergigi meski merupakan keturunan dinosaurus? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca SelengkapnyaSpesies baru dari dinosaurus yang berukuran kerdil baru-ini telah diidentifikasi berada di Maroko. Yuk, cek faktanya!
Baca SelengkapnyaSusunan batu ini dibuat 4.000 tahun sebelum Stonehenge dibangun dan sekitar 2.000 tahun setelah Zaman Es berakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arkeolog Temukan Buku dari Bambu Berusia 2.000 Tahun, Isinya Bikin Kagum Dunia Modern
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Sumpit
Baca SelengkapnyaTahun 2023 mencatat sukses para ahli paleontologi dalam menggugah kembali kehidupan prasejarah.
Baca SelengkapnyaPenemuan tulang dinosaurus pertama, biasanya Inggris abad ke-17, kini dipertanyakan. Ahli paleontologi dari Afrika menunjukkan bukti sekitar 500 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBegini fosil T-Rex yang ditemukan lengkap dengan makanan terakhirnya yang terawetkan di dalam perut. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMeteor merupakan objek angkasa yang memasuki atmosfer bumi dan menghasilkan fenomena optik yang disebut sebagai bintang jatuh.
Baca Selengkapnya