Bentuk LAPAN duluan 6 tahun, RI malah nebeng kirim satelit ke India
Merdeka.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk oleh Presiden Soekarno pada 1963. Lebih cepat enam tahun dibanding India sebagai sesama negara belum lama terbebas dari penjajahan.
Ironisnya, pada Senin (28/9) lalu, Indonesia terbukti tertinggal sangat jauh dari Negeri Sungai Gangga dalam bidang teknologi antariksa. Tim LAPAN, saudara tua dari Indian Space and Research Organisation (ISRO), harus berbesar hati mengakui keunggulan insinyur India.
Indonesia menitipkan satelit LAPAN A2/Orari untuk dikirim ke luar angkasa memakai roket PSLV-C30 yang diluncurkan dari Sriharikota, Andhra Pradesh, seperti dilansir Times of India. PSLV ini diluncurkan untuk mengirim misi utama berupa observatorium dan teleskop guna memantau luar angkasa.
Negeri mayoritas Hindu itu berhasil menyejajarkan diri dengan negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, maupun Jepang, setelah sukses mengirim observatorium serta teleskop antariksa buatan sendiri.
Observatorium diberi nama Astrosat itu diklaim bisa dibangun lebih murah seperenam dari anggaran membangun benda serupa usulan NASA.
Stasiun pemantau berbobot 150 ton itu dapat memantau benda langit hingga 650 kilometer dari bumi.
Astrosat bukan proyek sekali jadi. India sudah memulainya sejak 2004, ketika ekonomi mereka bahkan belum tumbuh lebih pesat seperti 6 tahun terakhir.
Selain nebeng satelit, LAPAN menyertakan pula peralatan radio dan kamera amatir untuk mengobservasi Bumi. Indonesia pernah meluncurkan LAPAN-Tubsat atau LAPAN A1 yang beroperasi sejak 2007 hingga 2013, juga melalui kerja sama dengan India.
Peluncuran observatorium luar angkasa itu adalah kejutan kali kesekian dari ISRO kepada dunia sains. China, yang sangat berambisi mengejar Rusia dan AS dalam bidang antariksa, bahkan masih gagal mengirim misi tanpa awak.
Sedangkan India pada 22 September 2014 sukses mengirimkan pesawat antariksa tanpa awak bernama Mangalyaan ke orbit planet Mars, setelah meninggalkan bumi sembilan bulan sebelumnya. Misi Mars Orbiter Mission (MOM) itu bertugas mempelajari atmosfer planet merah itu.
Perdana Menteri India, Narendra Modi bangga negaranya telah mencapai sesuatu nyaris mustahil untuk sebuah negara yang pernah dianggap terbelakang.
"Banyak rintangan menghadang kita. Dari 51 misi (pesawat tanpa awak) yang dilakukan di dunia, hanya 21 di antaranya yang sukses. Dan kita telah membuktikannya," kata Modi.
Ilmuwan ISRO menjelaskan, Mangalyaan dibangun dengan anggaran USD 21 juta, sedangkan Maven milik NASA untuk misi serupa bernilai USD 671 juta.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka mampu melakukan peluncuran roket ke luar angkasa secara mandiri.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah stasiun radio pertama di dunia tanpa kabel yang menghubungkan Indonesia dan Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaRoket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaRetno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca Selengkapnya