Bagian Lain Dari Tembok Besar China yang "Hilang" Ditemukan di Mongolia
Merdeka.com - Bagian Tembok Besar China yang terlupakan telah ditemukan di Gurun Gobi, Mongolia menggunakan bantuan Google Earth.
Penemuan ini didokumentasikan oleh ekspedisi internasional. Bagian yang hilang itu diketahui memiliki panjang sekitar 100 kilometer yang terletak di zona perbatasan bagian selatan Mongolia.
Pemimpin dan peneliti Tembok Besar bernama William Lindesay menyebut bagian yang hilang ini sebagai Tembok Genghis Khan. Tembok ini diawetkan hingga ketinggian 2,75 meter di beberapa tempat.
Genghis Khan adalah nama pendiri Kekaisaran Mongol. Namun, tembok ini bukan karya Genghis Khan atau ahli warisnya. Ini adalah segmen jaringan Tembok Besar China yang telah lama hilang.
Jadi Yang Pertama Menyelidiki
Lindesay menyampaikan struktur kuno tembok Genghis Khan belum pernah dieksplorasi atau dipelajari secara ilmiah sebelumnya. Timnya menjadi yang pertama dalam mempelajari bagian yang hilang ini.
"Kami yang pertama menyelidiki reruntuhan itu," kata Lindesay.
Tim Lindesay menemukan ada dua bentangan dinding yang terpelihara dengan baik namun sepertinya dibuat dengan bahan yang berbeda.
Satu bagian dinding dibuat dengan lumpur basah dan semak kayu gurun bernama "saxaul". Sedangkan bagian lain terbuat dari balok batu vulkanik hitam.
Menulis Ulang Sejarah
Teks-teks kuno Mongolia menunjukkan jika Tembok Genghis Khan dibangun sebagai pagar binatang oleh putra Khan Ögedei untuk memelihara kijang liar di tanahnya.
Namun, tembok ini tidak berada di habitat kijang. Lantas, apa kegunaan sebenarnya dari pembangunan tembok ini?
Penanggalan radiokarbon dari sisa-sisa kayu dan tali menunjukkan jika konstruksi saxaul berlangsung selama lebih dari seratus tahun, yaitu dari tahun 1040 hingga 1160 M.
Belum rampung
Pada tahun tersebut, diketahui ada sebuah dinasti bernama Xia Barat yang membangun tembok ini di lokasi tersebut. Selama periode dinasti tersebut, banyak suku-suku Mongol yang semakin kuat dan menyerbu ke selatan.
Tembok ini diperkirakan dibangun untuk menahan serangan suku Mongol. Namun anehnya, tidak ditemukan tembikar, sampah, koin, maupun senjata untuk membuktikan jika tembok ini pernah digunakan sebagai pertahanan.
Melihat ini, ilmuwan beranggapan jika tembok tersebut belum rampung saat dibangun karena alasan yang belum diketahui.
"Saya yakin tembok di sini baru setengah jadi dan untuk beberapa alasan, ada pemikiran ulang untuk menempatkan tembok di sini," kata Lindesay.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badai pasir parah ini menyelimuti lebih dari selusin provinsi dan wilayah di China utara, termasuk ibu kota Beijing dan sebagian Mongolia Dalam.
Baca SelengkapnyaCelah-celah ini awalnya diduga berfungsi untuk pertahanan, tapi ternyata keliru.
Baca SelengkapnyaLebih dari 600 petugas pemadam kebakaran dan 100 kendaraan damkar terlibat dalam upaya pemadaman kobaran api.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hewan ini pernah hidup berdampingan dengan manusia purba.
Baca SelengkapnyaSuhu rendah yang melanda bagian utara Beijing menyebabkan Tembok Besar China di wilayah Shuiguan memutih berselimut salju
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor yang belum diketahui pemicunya itu mengubur puluhan rumah.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Chancay akan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPeti mati yang ditemukan di dalam makam berusia lebih dari 430 tahun ini dihias dengan sangat indah.
Baca Selengkapnya