Alat Pendeteksi Gempa Bumi Telah Ada Sejak 2000 Tahun Lalu, Begini Cara Kerjanya

Senin, 6 Februari 2023 07:27 Reporter : Hari Ariyanti
Alat Pendeteksi Gempa Bumi Telah Ada Sejak 2000 Tahun Lalu, Begini Cara Kerjanya Replika alat pendeteksi gempa kuno yang diciptakan ilmuwan China 2000 tahun lalu. ©Houfeng Didong/Ancient Origins

Merdeka.com - Proses mendeteksi gempa telah dimulai sejak 2000 tahun lalu. Pada tahun 132 Masehi, penemu di China bernama Zhang 'Chang' Heng membuat alat pendeteksi gempa bumi atau seismoskop pertama.

Alat ini sangat akurat mendeteksi gempa dari jauh. Jangkauannya juga tidak bergantung pada goncangan atau gerakan di lokasi tempat alat tersebut berada.

Orang China kuno tidak mengerti bahwa gempa disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik dalam kerak Bumi. Namun, mereka memahami gempa sebagai kekacauan unsur kosmik yin dan yang, dan ketidaksenangan alam di atas sana atau surga dengan tindakan yang dilakukan dinasti penguasa atau masyarakat biasa.

Orang China kuno meyakini peristiwa gempa merupakan tanda penting dari langit dan para pemimpin harus waspada ketika terjadi gempa di wilayah kerajaan mereka. Demikian dikutip dari laman Ancient-Origins, Minggu (5/2).

Zhang Heng adalah seorang ahli astronomi, matematika, penemu, insinyur, dan ahli geografi. Dia hidup pada masa Dinasti Han (tahun 25-220 Masehi). Dia dikenal salah satunya karena mendokumentasikan sekitar 2.500 bintang dalam katalog bintang yang terperinci. Dia juga diyakini sebagai penemu odometer pertama.

Seismoskop yang dibuat Zhang merupakan sebuah wadah perunggu raksasa, menyerupai samovar dengan diameter hampir 6 kaki. Di sekelilingnya ada ornamen delapan naga dengan wajah menghadap bawah untuk penanda arah kompas.

Di setiap mulut naga terdapat sebuah bola perunggu kecil. Di bawah naga itu ada delapan kodok dengan mulut menganga yang siap menangkap bola.

Mekanisme pasti yang menyebabkan bola jatuh saat terjadi gempa masih belum diketahui. Salah satu teori mengatakan, tongkat tipis dipasang dengan longgar di tengah laras. Gempa bumi akan menyebabkan tongkat tumbang ke arah guncangan seismik, memicu salah satu naga untuk membuka mulutnya dan melepaskan bola perunggu.

Suara bola yang mengenai salah satu dari delapan kodok akan mengingatkan pengamat akan gempa dan akan memberikan indikasi kasar tentang arah asal gempa.

2 dari 2 halaman

Pada tahun 138 Masehi, suara bola perunggu jatuh itu menggegerkan para pejabat kerajaan di istana. Tidak ada yang percaya alat itu berhasil. Alat tersebut mendeteksi gempa terjadi di barat Luoyang, ibu kota kerajaan.

Saat itu orang-orang skeptis karena tidak ada yang merasakan apapun di Luoyang. Namun beberapa hari kemudian, pengirim pesan dari daerah Long barat (sekarang Provinsi Gansu), yang berada di barat Luoyang, melaporkan ada gempa di sana. Gempa terjadi tepat pada waktu ketika alat tersebut berbunyi.

Orang-orang kemudian sangat terkesan dengan alat ciptaan Zhang Heng tersebut.

Pada 2005, ilmuwan di Zengzhou, China (kota asal Zhang), berusaha mereplikasi seismoskop ciptaan Zhang dan menggunakannya untuk mendeteksi simulasi gempa berdasarkan gelombang dari empat gempa yang benar-benar terjadi di China dan Vietnam. Faktanya, data yang dikumpulkan dari uji coba tersebut secara akurat sesuai dengan data yang dikumpulkan oleh seismometer modern. [pan]

Baca juga:
Penemuan di Kota Tenea yang Hilang, Ada Gudang "Harta Karun"
Gulungan Papirus Mesir Kuno Sepanjang 16 Meter Ungkap Pesan untuk Orang Mati
Kota Olympia Luluh Lantak Diterjang Tsunami
Arkeolog Beberkan Jejak Manusia Purba di Zaman Batu Pernah Menonton Animasi
Gua Misterius di Iran Berisi Pesan Tertulis Hercules, Ini Bunyinya

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini