Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Juta lebih anak di Yaman berisiko terserang kelaparan akut

5 Juta lebih anak di Yaman berisiko terserang kelaparan akut Anak-anak Yaman bekerja. ©AFP PHOTO/Mohammed Huwais

Merdeka.com - Lembaga pemerhati hak anak-anak Save the Children memperingatkan bahwa sekitar lima juta bocah di Yaman berisiko terserang kelaparan akut. Meningkatnya harga kebutuhan pokok dan turunnya nilai mata uang Yaman akibat dari konflik, disebut memperlebar risiko keluarga mengalami rawan pangan.

Tetapi ancaman kelaparan yang lebih riskan justru datang dari pertempuran di sekitar kota pelabuhan utama Hudaydah, yang merupakan titik masuk bagi sebagian besar bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Rabu (19/9).

Pasokan dasar yang tiba melalui pelabuhan tersebut diperlukan untuk mencegah kelaparan dan terulangnya epidemi kolera, yang mempengaruhi lebih dari satu juta orang di sana, pada tahun lalu.

Yaman telah hancur oleh konflik yang terus terjadi sejak awal 2015, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu, dan membuat Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke luar negeri.

Belum selesai konflik mendera, Arab Saudi berserta beberapa negara Timur Tengah lainnya yang mendukung, melakukan invasi terhadap kelompok-kelompok yang diduga sebagai perwakilan Iran di Yaman.

Dengan dalih membantu memulihkan pemerintahan Yaman, kehadiran Arab Saudi dan sekutunya justru memberi beban lebih terhadap kekacauan yang telah terjadi di sana, tulis salah satu bagian dari laporan Save the Children.

Ekonomi Yaman Terpuruk

Sementara itu, laporan Save the Children juga menyebut perang telah menyebabkan keterlambatan dalam membayar gaji guru dan pegawai negeri. Bahkan, beberapa dari mereka tidak menerima upah selama hampir dua tahun.

Bersamaan dengannya, nilai mata uang riyal Yaman dilaporkan mengalami kemerosotan hingga mendekati 180 persen dari nilainya selama periode yang sama.

Awal bulan ini, mata uang tersebut mencapai nilai terendah dalam sejarah, sehingga menempatkan beban lebih lanjut pada ekonomi rakyat setempat.

"Perang ini berisiko membunuh seluruh generasi, orang tua dan anak-anak Yaman, yang menghadapi berbagai ancaman, mulai dari bom, kelaparan, hingga penyakit yang seharusnya dapat dicegah seperti kolera," kata kepala eksekutif Save the Children International, Helle Thorning-Schmidt.

Hingga Agustus 2018, Save the Children mengatakan telah merawat hampir 400.000 anak di bawah usia lima tahun karena kekurangan gizi.

Selain itu, lembaga tersebut mencatat sejauh 2018 ini, diperkirakan ada lebih dari 36.000 anak berisiko meninggal sebelum akhir tahun.

Menambahkan data dari laporan PBB, hampir 10.000 orang --dua pertiga dari mereka warga sipil-- telah tewas dan 55.000 lainnya terluka dalam pertempuran di Yaman.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.

Baca Selengkapnya
Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?

Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Dampak Buruk Cuaca Panas Bisa Semakin Parah pada Kelompok Rentan
Dampak Buruk Cuaca Panas Bisa Semakin Parah pada Kelompok Rentan

Cuaca panas bisa berdampak buruk pada kondisi kesehatan kita, namun hal ini bisa semakin berdampak buruk pada mereka yang tergolong kelompok rentan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah

Penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki polisi

Baca Selengkapnya
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu

Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.

Baca Selengkapnya
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan
Ibu dan Anak di Jakarta Selatan Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Kondisi Mengenaskan

Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.

Baca Selengkapnya