CEK FAKTA: Salah, Vaksin Covid-19 Sebabkan Penyakit Kulit

Merdeka.com - Sebuah narasi tentang vaksinasi Covid-19 kembali beredar. Baru-baru ini klaim vaksin Covid-19 menyebabkan berbagai penyakit kulit.
Sebuah akun Facebook, Anto Kampleng tampak membagikan kembali hasil tangkapan layar dari akun lain dengan keterangan sebagai berikut,
“Berbagai kasus penyakit kulit setelah paksainasi copet19 mulai muncul di jurnal medis.Twatter tidak akan membiarkan saya mempostingnya tautan, tentu saja.”
Keterangan tersebut diklaim merupakan terjemah dari tangkapan layar cuitan Twitter akun bernama @RitaleRoux11 yang juga menampilkan sosok dengan berbagai penyakit kulit.
Narasi serupa juga diunggah oleh akun Twitter @Foamwatcher yang menyertakan tangkapan layar unggahan dari @AdverseReports .
“Yang menyesatkan itu mengapa pejabat kesehatan menganggap vaksin kopit all varian oplos aman bagi sebagian besar orang ??? kan begitu, brengsek nih label peringatannya. Pandemi brengsek jari tengah untuk pandemi abal-abal ini, Fvckem all about this hoax pandemic big scam ever ! !,” tulis akun @Foamwatcher.

Penelusuran
Dilansir dari kompas.com, foto penyakit kulit yang tersebar di media sosial diambil dari sebuah jurnal di laman onlinelibrary.wiley.com berjudul Development of severe pemphigus vulgaris following ChAdOx1 nCoV-19 vaccination and review of literature (Perkembangan pemfigus vulgaris parah setelah vaksinasi ChAdOx1 nCoV-19 dan tinjauan literatur).
Kasus adanya gejala pemfigus vulgaris tersebut terjadi setelah mendapat vaksin ChAdOx1 nCoV-19 (Covishield) kedua. Vaksin tersebut merupakan vaksin rekombinan yang dikembangkan oleh Oxford-Astra Zeneca dan diproduksi di India oleh Serum Institute of India (SSI) dengan nama Covishield® sehingga hanya diberikan di India. Kasus pemfigus vulgaris tergolong langka selama proses vaksinasi dilakukan di sana.
Pada saat dilakukan uji coba 1 dan 2, vaksin tersebut dinyatakan aman. Kemudian, pada uji coba fase 3 menunjukkan kemanjuran vaksin menjadi 78% untuk penyakit bergejala dan 100% untuk infeksi Covid-19 bergejala parah atau kritis.
Gejala efek samping vaksin yang sering muncul ialah nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, dema, dan menggigil. Gejala itu lebih ringan dan lebih jarang ditemukan setelah dosis kedua.
Jurnal tersebut menuliskan hingga saat dipublikasikan, yakni 29 Maret 2022, hanya ada empat kasus pemfigus vulgaris awitan baru setelah vaksinasi Covid-19 yang telah dilaporkan. Sedangkan, dalam catatan lain, pemfigus vulgaris juga ditemukan setelah vaksinasi dengan vaksin rabies, hepatitis B, Influenza, dan antraks.
“Meskipun kasus ini dapat mewakili suatu kebetulan, namun, hubungan temporal, kelangkaan penyakit, tidak adanya faktor pemicu seperti obat-obatan atau infeksi dan kasus serupa yang dilaporkan dari serangan pemfigus setelah vaksin COVID-19 menunjukkan kemungkinan kausalitas,” tulisnya dalam jurnal tersebut.
Merujuk pada laman Asosiasi Akademi Dermatologi Amerika (AAD), sejak pandemi merebak, dokter kulit kini telah mengumpulkan banyak data tentang reaksi kulit yang disebabkan oleh Covid-19 dan vaksinnya.
Dermatologis bersertifikat Esther Ellen Freeman MD, PhD, FAAD menjelaskan, manusia memiliki variabilitas besar dalam respons kekebalan yang dapat menyebabkan bereaksi berbeda terhadap kulit.
“Data dari penelitian besar di Eropa menunjukkan kepada kita bahwa sekitar 10 persen pasien Covid-19 akan mengalami reaksi kulit. Dari pasien yang mengalami ruam, sekitar 20 persen akan mengalami ruam baik sebagai satu-satunya tanda dan gejala Covid-19 atau tanda dan gejala pertama Covid-19,” kata Freeman.
Kesimpulan
Narasi tentang vaksin Covid-19 menyebabkan penyakit kulit adalah hoaks. Reaksi kulit, terutama pemfigus vulgaris hanya terjadi pada 4 orang di dunia dan vaksin bukan menjadi satu-satunya penyebab.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.facebook.com/photo?fbid=119491604228891&set=a.102543819257003https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/jocd.14945https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/29/091800882/-hoaks-vaksin-covid-19-menyebabkan-berbagai-penyakit-kulit?page=all#page2
Reporter Magang: Aslamatur Rizqiyah
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Meriah, Khitanan Gibran Diarak Pakai Kuda Renggong Sekampung Turun Ke Jalan Berjoget
Potret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.
Baca Selengkapnya


Asam Sulfat Disebut Gibran buat Ibu Hamil, Ternyata Biasa Dipakai Bikin Bahan Peledak!
Zat ini bisa digunakan untuk memproduksi bahan kimia lainnya, bahan peledak dan lem.
Baca Selengkapnya


Jenderal Bintang 2 Polisi Hadir di Momen Spesial Tribrata Anak Ferdy Sambo, ini Sosoknya
Berikut potret Jenderal Bintang 2 Polisi hadir di momen spesial Tribrata anak Ferdy Sambo.
Baca Selengkapnya


Penampakan Minimarket Tercantik di Indonesia, Viewnya Bak Lukisan Sekali Nongkrong Bakal Ogah Pulang
Sebuah video memperlihatkan penampakan minimarket dengan view tercantik di Indonesia, terdapat pepohonan, danau, dan gunung yang menjulang tinggi.
Baca Selengkapnya


Potret Ayu Ting Ting Jajan Soto Mi Bogor Dekat Rumah, Gak Make-up Tetap Cantik Banget & Diprotes Gara-gara Berisik
Saat memiliki waktu senggang, Ayu Ting Ting memilih untuk menikmati salah satu kuliner yang dikenal lezat dekat rumahnya.
Baca Selengkapnya

Respons Anies soal Draf RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden
Komentar Anies Baswedan soal draf UU DKJ yang mengatur gubernur Jakarta ditunjuk presiden
Baca Selengkapnya

Delapan Partai Setuju RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR, Cuma PKS yang Menolak
Dalam RUU diatur gubernur akan dipilih oleh Presiden.
Baca Selengkapnya

Penyebab Mata Kaki Hitam dan Cara Mengatasinya, Perlu Diketahui
Mata kaki yang menghitam bisa disebabkan oleh beragam faktor.
Baca Selengkapnya

Penyakit Kulit di Musim Hujan yang Patut Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Kelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.
Baca Selengkapnya

Polemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju
Polemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju
Baca Selengkapnya

Bule Asal Turki Ini Rela Datang Ke Banten, Karena Tertarik dengan Nuansa Perkampungan yang Indah dan Gadis-gadis Cantik
Seorang bule tampan asal Turki nekat datang ke Indonesia. Ternyata ada alasan tak terduga yang menarik hatinya.
Baca Selengkapnya

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Badan Legislasi DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk dibahas di tingkat selanjutnya.
Baca Selengkapnya