Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Tulisan JK Tentang Jokowi dan Menyalahkan Presiden Terdahulu

CEK FAKTA: Hoaks Tulisan JK Tentang Jokowi dan Menyalahkan Presiden Terdahulu Jokowi-JK . ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Beredar sebuah tulisan yang diklaim sebagai pesan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tulisan tersebut berjudul "PESAN DARI JUSUF KALLA" yang berisi sepak terjang Presiden Jokowi dalam memperbaiki Indonesia.

Dalam pesan tersebut, JK seolah menyalahkan pemerintahan terdahulu yang membuat Indonesia tertinggal. Berikut penggalan tulisan yang beredar tersebut:

PESAN DARI JUSUF KALLA

Inilah takdir dan nasib Bangsa Indonesia yang memang harus berubah dan menjadi baik dankuat atas kehendak TUHAN serta Kuasa-NYA.

Ketika Jokowi berkuasa, subsidi tipuan seolah memanjakan rakyat dihentikan

Anggaran direformasi secara fundamental dari berorientasi konsumsi ke produksi.

Efisiensi anggaran dilakukan dengan sangat ketat.

Walau pun diawali dengan fundamental ekonomi yang retak karena current account defisit,JOKOWI tetap melaju dengan agenda besarnya.

Menciptakan kemandirian, bukan hanya lewat restruktur APBN dan hutang, tetapi juga revolusimental dengan menghapus semua bisnis rente yang melahirkan mafia di semua lini.

Negeri para gangster tersingkir dan menghimpun rakyat dan kader partai positip sertapejabat pejabat bermoral yang mau bekerja keras sehingga dapat mengubah negeri ini jadipara pekerjah keras.

Status quo didobraknya, menghentakan tatanan politik yang terbiasa hidup manja berfoya foyadan menipu rakyat ...

Apa hasilnya?

Hanya dua tahun berkuasa, semua rating internasional berkaitan dengan indeks korupsi,pembangunan, dan ekonomi jadi membaik.

Sekarang INDONESIA termasuk negara peringkat 3 terbaik ekonomi di antara anggota G-20.

Saya membayangkan setiap langkah JOKOWI tidaklah mudah dan penuh resiko.

Karena semua elite politik yang kini ada adalah bagian dari kekuasaan Orde Baru yang pernahkong kali kong dan merampok kekayaan Negara hingga INDONESIA dan rakyatnya menjadi sengsaradan meninggalkan beban hutang dan kerugian sebesar Rp.3000 triliun dan juga bagian darikekuasaan era SBY yang membakar uang negara sebesar Rp.3000 triliun demi melanggengkankekuasanya.

Semua mereka ingin, agar si tukang kayu ini dihentikan.

Karena JOKOWI bukan hanya menghancurkan kekuasaan mereka sebagai ladang bisnis mendatangkanharta mereka, tetapi juga menjadikan rakyat cerdas berpolitik dan mempermalukan elitepolitik di mana banyaknya elite politik terancam masuk bui karena aksi OTT KPK."

Penelusuran

Cek Fakta merdeka.com menelusuri pesan yang diklaim berasal dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hasil penelusuran mengarah pada situs Kominfo berjudul "[HOAKS] Pesan dari Jusuf Kalla" dimuat pada 22 April 2019.

Faktanya tulisan yang mengatasnamakan Jusuf Kalla itu merupakan hoaks lama yang muncul kembali. Tulisan tersebut tersebar pada kisaran bulan Desember 2017 dan pertama kali ditulis oleh Erizeli Bandaro. Erizeli pun sudah memberikan klarifikasi dalam akun fanpage miliknya.

Berikut isi klarifikasinya:

KLARIFIKASITULISAN " PERJUANGAN MORAL: JOKOWI."

Ketika saya posting tulisan Perjuangan Moral : Jokowi, salah satu sahabat saya yang dapat share dari WAG mengatakan bahwa tulisan saya menggetarkan lawan politik Jokowi. Tulisan itu beredar luas lewat WAG dari kalangan pejabat , politisi, kampus dan aktifis. Saya katakan bahwa tulisan saya hanyalah “narasi” atas dasar pidato JK di Gedung MPR. Jadi saya tidak menulis dengan sengaja memelintir kata kata JK tapi murni itu opini pribadi saya atas isi pidato Jk tersebut.

Agar tulisan itu dapat di pertanggung jawabkan maka, tulisan itu saya muat di blog. Sehingga semua orang bisa membaca secara bebas dari sumber tulisan saya.. Aturan menulis dalam blog saya ikuti. Bahwa setiap opini harus berdasarkan referensi yang kuat. Di awal tulisan , saya sampaikan pernyataan JK sebagaimana news Detik melaporkan. Saya menggunakan fitur link pada nama Nara sumber yang sehingga pembaca bisa langsung klik untuk mendapatkan informasi seimbang. Jadi saya memberikan kebebasan kepada pembaca untuk menilai apakah narasi saya benar sesuai pidato JK ataukah tidak.?.

Dalam narasi, saya secara literal mengungkapkan fakta yang dirasakan dan dilihat oleh semua orang. Soal kejatuhan Soeharto karena rupiah terjun bebas, dan kemudian era SBY yang menimbulkan mega skandal korupsi itu dan ribuan triliun uang untuk subsidi juga adalah fakta, bahkan saya lampirkan data statistik dari pemerintah. SIlahkan baca blog yang dibawah ini.

Kalau ada pihak yang menggunakan tulisan saya itu dengan menggunakan akun falsu atas nama JK, itu diluar tanggung jawab saya. Karena ketika tulisan saya dimuat di blog, maka itu menjadi konsumsi publik , yang siapapun bisa menggunakannya. Apakah saya dirugikan atau tidak karena disalah gunakan untuk tujuan politik, maka itu urusan UU ITE. Yang jelas dalam tulisan itu, saya tidak mencatut nama JK untuk informasi tanpa berdasar atau memuat tulisan diblog tanpa menyebut sumber sebagai referensi. Saya tidak mengajak orang membenci tapi menyadarkan orang tentang fakta masa lalu, yang nampaknya ada upaya untuk melupakan masa lalu itu agar di masa kini, di era Jokowi mereka bebas menyalahkan Jokowi dengan segala issue omong kosong.

Apakah saya salah karena tulisan di blog ? itu hak siapapun untuk menilai. Tapi tentu hak saya juga untuk bicara. Bukankah kita mengakui dan menerima demokrasi. Tulisan saya tidak sekeras tulisan lawan politik Jokowi. Tapi kalau itu membuat orang lain tidak suka, ya itulah harga yang harus saya bayar secara moral untuk membela orang baik. Kepada Tuhan saya berserah diri.

Selain itu, dilansir detik.com berjudul "Istana Wapres Bantah Tulisan JK yang Beredar di Medsos" pada 30 Desember 2017. Pihak Istana Wakil Presiden saat itu membantah tulisan yang beredar itu berasal dari JK.

"Ini sedang beredar di sosmed. Informasi ini bias, hasil pelintiran. Tidak pernah Pak JK membuat tulisan seperti ini," kata juru bicara JK, Husain Abdullah, kepada detikcom, Sabtu (30/12/2017).

Tulisan itu menyindir pemerintahan Soeharto selama 32 tahun dan soal letter of intent (LoI) dengan IMF serta blank cheque. Era SBY dalam tulisan itu juga disinggung dengan tudingan menghabiskan anggaran untuk subsidi langsung ke masyarakat.

"Dan sepertinya tulisan di atas dipelintir dari pidato Pak JK yang disampaikan pada simposium nasional bertema ekonomi yang digelar oleh MPR RI bulan Juli 2017," ujarnya.

Husain mengatakan, dalam pidato saat itu, JK tidak menyalahkan siapa pun. JK hanya menggambarkan penyebab-penyebab keterlambatan Indonesia dibanding negara-negara di dunia.

"Dalam pidato tersebut, tidak menyalahkan siapa pun kecuali mendeskripsikan penyebab terlambatnya kemajuan Indonesia dibanding negara lain," ucapnya.

Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada tulisan yang dibuat JK yang memojokkan presiden-presiden sebelumnya.

Kesimpulan

Klaim tulisan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tentang Presiden Jokowi dan menyalahkan pemerintah terdahulu adalah tidak benar. Faktanya, itu hoaks lama yang kembali muncul. Saat itu pada tahun 2017 pihak Istana Wakil Presiden sudah membantah tulisan yang beredar itu berasal dari JK.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.

Baca Selengkapnya
Gaya Presiden Jokowi jadi 'Kakek' yang Mengasuh 4 Cucu Main di Mal
Gaya Presiden Jokowi jadi 'Kakek' yang Mengasuh 4 Cucu Main di Mal

Terlihat Presiden Jokowi mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih menggandeng Panembahan Al Nahyan Nasution dan La Lembah Manah.

Baca Selengkapnya
Ganjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya
Ganjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya

Calon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.

Baca Selengkapnya
Tok! Jokowi Resmi Teken Revisi UU ITE, Penyebar Hoaks Terancam Penjara 6 Tahun
Tok! Jokowi Resmi Teken Revisi UU ITE, Penyebar Hoaks Terancam Penjara 6 Tahun

Aturan ini diteken Jokowi pada 2 Januari 2024. Revisi UU ITE ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan Perjalanan Jokowi Menjadi Presiden: Bahaya!
VIDEO: Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan Perjalanan Jokowi Menjadi Presiden: Bahaya!

Jusuf Kalla berbicara mengenai rekam jejak Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya