CEK FAKTA: Hoaks Pasien Gejala Batuk Pilek Demam Langsung Divonis Covid-19
Merdeka.com - Beredar narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan jika seseorang mengalami gejala pada tubuh seperti batuk, pilek, meriang, panas, hilangnya indera penciuman dan perasa akan langsung didiagnosis Covid-19 oleh pihak rumah sakit.
Narasa juga menyebut jika mengalami gejala tersebut sebaiknya jangan terburu-buru pergi ke rumah sakit, karena ketika diperiksa pasti akan divonis reaktif bahkan positif Covid-19.
"Monggo bisa disebarluaskan kepada keluarga, sedulur, konco dan siapa saja..berhubung sekarang masuk panca roba (mongso sepuluh), ketika ada gejala pada tubuh seperti batuk, pilek, meriang, panas, hilangnya indera penciuman dan perasa dll..jangan terburu-buru kerumah sakit..Karena ketika diperiksa pasti akan divonis reaktif bahkan positif covid..Sehingga saat divonis pasti kondisi mental jadi down, sehingga kondisi imun tambah melemah.. Yang seharusnya bukan covid karena ter sugesti dan takut jadinya di bilang covid. Hati2..."
KominfoPenelusuran
Hasil penelusuran merdeka.com, informasi pada unggahan tersebut adalah tidak benar dan tidak memiliki sumber kredibel. Dilansir dari kompas.com, Kepala Humas Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Anjari Umarjianto mengklarifikasi bahwa klaim pasien dengan keluhan demam, flu dan batuk akan langsung divonis positif Covid-19 oleh rumah sakit adalah tidak benar.
Proses dalam mengetahui adanya infeksi Covid-19 pada seseorang perlu adanya pemeriksaan lab dan adanya hasil pemeriksaan klinis.
Anjari Umarjianto mengingatkan jika memang ada pasien ataupun keluarga yang memiliki bukti kuat dicovidkan oleh oknum rumah sakit maka sebaiknya melaporkan hal itu kepada pihak berwajib.
"Rumah sakit dituduh meng-Covid-kan, ayolah ini sudah 1,5 tahun kita mengalami pandemi Covid-19, kok ya masih ada yang berpikiran begitu. Kalau memang dia punya bukti, punya pengalaman di-Covid-kan, laporkan saja ke polisi, kan jelas itu pidana kalau memang ada yang seperti itu," tambahnya.
Pihaknya mengingatkan dibandingkan masyarakat mengurusi hal semacam itu maka ada baiknya masyarakat berjuang bersama untuk melawan Covid-19 dengan melakukan prokes, dan menjaga imun.
Kesimpulan
Jika mengalami gejala batuk, pilek, meriang, panas, hilangnya indera penciuman akan langsung divonis positif Covid oleh rumah sakit adalah tidak benar. Untuk mengetahui adanya infeksi Covid-19 pada seseorang perlu adanya pemeriksaan lab dan adanya hasil pemeriksaan klinis.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/05/103000765/-hoaks-pasien-batuk-pilek-di-covid-kan-rumah-sakit?page=all
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa sakit dan nyeri di kaki mungkin muncul ketika berdiri seharian. Ikuti cara ini untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya